Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Amerika Serikat (AS) menerbitkan paket pembatasan ekspor baru yang menargetkan industri semikonduktor China dengan lebih lanjut membatasi akses negara itu ke teknologi chip AS.
Dilansir dari Russia Today, dokumen yang diterbitkan di situs web Departemen Perdagangan, mencakup larangan mengekspor chip ke China yang dibuat dengan teknologi AS dan dimaksudkan untuk digunakan dalam kecerdasan buatan dan superkomputer tanpa lisensi ekspor.
Pembatasan baru juga membatasi penjualan peralatan dan teknologi pembuatan chip ke perusahaan China dan membatasi warga negara dan entitas AS untuk bekerja dengan produsen chip China kecuali mereka diberikan izin khusus.
Beberapa langkah akan mulai berlaku bulan ini. Menurut dokumen itu, kontrol ekspor baru itu bertujuan untuk "mencegah teknologi sensitif dengan aplikasi militer diakuisisi oleh dinas militer, intelijen, dan keamanan Tiongkok."
Baca Juga
Sebelumnya pada hari yang sama, AS juga menempatkan YMTC, pembuat chip memori top China, dan 30 entitas China lainnya dalam daftar perusahaan "belum diverifikasi".
Ini berarti bahwa pejabat AS tidak dapat memeriksanya untuk memberikan lisensi ekspor yang juga berarti bahwa perusahaan-perusahaan ini nantinya dapat masuk daftar hitam oleh Washington sepenuhnya.
Hal ini dapat memicu secara efektif pelarangan perusahaan AS untuk memasok sederet perusahaan tersebut dengan teknologi apa pun.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebut kontrol baru itu tidak adil dan mengatakan mereka akan menjadi bumerang dan melukai kepentingan perusahaan-perusahaan AS.
"Untuk mempertahankan hegemoni teknologi ilmiahnya, AS telah menyalahgunakan langkah-langkah kontrol ekspor untuk secara sembrono memblokir dan menjegal perusahaan-perusahaan China ... Ini tidak hanya akan merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan China, tetapi juga merugikan kepentingan perusahaan AS. Ini akan menghambat pertukaran teknologi ilmiah internasional dan kerja sama perdagangan, dan memberikan pukulan bagi industri global dan rantai pasokan dan pemulihan ekonomi dunia," kata juru bicara tersebut.
Sementara itu, Taiwan, rumah bagi pembuat chip kontrak terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing, mengisyaratkan akan mematuhi kontrol ekspor baru AS yang ditujukan untuk China, mitra dagang terbesarnya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Walau Dibenci Pemerintah AS, Warga Amerika Rupanya Banyak yang Pro TikTok