Jum'at, 29 Maret 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 10 Oktober 2022 | 17:21 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - China telah berhasil meluncurkan satelit untuk mengamati aktivitas matahari yang akan berperan penting dalam memprediksi cuaca luar angkasa ungkap Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).

Dilansir dari Russia Today, satelit itu, yang disebut Advanced Space-Based Solar Observatory (ASO-S), dikirim ke luar angkasa dari Jiuquan Satellite Launch Center di barat laut China dengan roket Long March-2D, demikian ungkap CASC.

Menurut China Daily, ASO-S adalah instrumen khusus berskala penuh pertama di China untuk mempelajari Matahari.

Probe seberat 859 kg itu akan mulai beroperasi pada ketinggian 720 km untuk mempelajari bagaimana medan magnet matahari dihubungkan dengan suar matahari dan ejeksi massa koronal yang mana merupakan ledakan besar plasma.

Hal ini diharapkan dapat membantu mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk meramalkan cuaca luar angkasa dengan lebih baik.

Informasi semacam itu sangat berguna karena berbagai fenomena matahari mampu melumpuhkan peralatan elektronik sensitif di Bumi.

Ilustrasi matahari. (pixabay/qimono)

Satelit ini dirancang untuk beroperasi selama lebih dari empat tahun dan dilengkapi dengan tiga muatan. Ini juga akan terakumulasi dan mengirimkan kembali ke Bumi sekitar 500 gigabyte data per hari.

Keuntungan utama dari teleskop luar angkasa adalah tidak dapat dihalangi oleh rotasi planet dan siklus hari.

"ASO-S mampu menyelidiki Matahari 24 jam setiap hari hampir sepanjang tahun," kata Gan Weiqun, ilmuwan utama satelit itu, kepada Xinhua.

"Waktu istirahat harian terpanjangnya tidak lebih dari 18 menit ketika berlari sebentar melalui bayang-bayang Bumi setiap hari dari Mei hingga Agustus."

Teleskop itu sendiri dijuluki Kuafu-1, setelah raksasa dalam mitologi Tiongkok yang mengejar Matahari.

Misi ASO-S dibangun di atas keberhasilan Penjelajah Surya Hidrogen-Alpha Tiongkok, satelit eksperimental kecil yang diluncurkan pada Oktober 2021 yang dimaksudkan untuk mempelajari suar matahari.

Probe ini juga dikirim ke luar angkasa di atas roket Long March 2D, mencapai ketinggian sekitar 517 km.

 

Untuk informasi terkini seputar dunia teknologi, sains dan anime, jangan lupa untuk subscribe halaman Facebook kami di sini.

BACA SELANJUTNYA

Satelit komunikasi Indonesia SATRIA berhasil diluncurkan, Apa Kegunannya?