Senin, 22 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Rabu, 19 Oktober 2022 | 19:50 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Semakin banyak operator satelit yang mempertimbangkan untuk melakukan terobosan dengan kemampuan langsung koneksi dari satelit ke seluler untuk menyediakan konektivitas langsung ke telepon standar, sehingga berharap untuk membuat bekas "zona susah sinyal" menjadi tinggal kenangan.

Dilansir dari Sputnik News, industri satelit bersiap untuk memasuki perlombaan untuk menyediakan konektivitas langsung ke smartphone di lapangan.

Desakan untuk kemampuan direct-to-cell telah bergeser ke level lebih tinggi, dengan beberapa peluncuran produk mengumumkan konstelasi khusus yang kompatibel dengan seluler , outlet media AS melaporkan.

Taruhannya tinggi, begitu pula potensi imbalan dari keberhasilan masuk ke bisnis satelit-smartphone. Pembuat smartphone Apple dan Huawei baru-baru ini meluncurkan model yang dapat terhubung ke satelit mitra untuk layanan pesan darurat.

Dengan demikian, iPhone 14 Apple dan seri Mate 50 andalan baru Huawei dapat menawarkan layanan SOS terbatas di luar jangkauan menara seluler terestrial.

Teknologi inovatif akhirnya dapat memungkinkan terwujudnya tujuan ambisius namun mahal dari koneksi Internet seluler generasi kelima yang berfungsi di antara menara ponsel bahkan di daerah terpencil.

Namun, penempuhan hal ini juga mahal. Apple Inc disebut-sebut mengucurkan uang muka yang lumayan pada September, ketika meluncurkan layanan Darurat SOS melalui fitur satelit iPhone yang dirancang untuk mengirim sinyal marabahaya dari mana saja di AS dan Kanada.

Ilustrasi foto dari satelit. (Pixabay)

Apple setuju untuk membayar perusahaan satelit Globalstar Inc hingga 230 juta dolar AS pada tahun 2023 untuk sebagian besar kapasitas jaringannya, menurut pengajuan sekuritas yang dikutip oleh The Wall Street Journal.

Apple, yang berencana meluncurkan fiturnya pada November, bukan satu-satunya perusahaan yang masuk ke bisnis satelit-smartphone.

Menurut Iridium Communications Inc., sebuah perusahaan AS yang berkantor pusat di McLean, Virginia yang mengoperasikan konstelasi satelit Iridium dari 66 satelit aktif, pihaknya sedang mengembangkan layanan berkemampuan smartphone dengan mitra yang tidak disebutkan namanya.

CEO Iridium Matt Desch mengatakan kepada World Satellite Business Week di Paris pada 12 September bahwa mereka akan "terlibat secara besar-besaran" dalam pengerjaan teknologi direct-to-cell.

Di sisi lain, pembuat smartphone China Huawei Technologies Inc telah menggembar-gemborkan handset terbarunya yang dapat mengirim pesan darurat satu arah melalui sistem penentuan posisi global Beidou China.

Sumber: Youtube.com/ Corridor Crew

SpaceX, sebuah perusahaan roket yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk, pada Agustus mengungkapkan akan bergabung dengan T-Mobile US Inc untuk membuat layanan Starlink-nya kompatibel dengan jaringan operator ponsel AS.

Layanan pesan teks dan gambar akan tersedia di Amerika Serikat "segera akhir tahun depan," kata CEO T-Mobile Mike Sievert selama acara 25 Agustus di SpaceX Starbase di Texas.

Ditambahkan bahwa suara, streaming video, dan kemampuan bandwidth tinggi lainnya akan "datang pada waktu yang tidak ditentukan."

Menimbang masa depan "koneksi mulus" seperti itu, Kepala Eksekutif Iridium Matt Desch dikutip mengatakan:

"Saya pribadi sedikit skeptis," menambahkan bahwa ini "bukan layanan yang akan dilihat publik setidaknya selama beberapa tahun."

BACA SELANJUTNYA

Sinyal Jelek XL, Ke Mana Pelanggan Harus Komplain?