Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 03 November 2022 | 09:17 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pada bulan November 2022, akan ada sejumlah fenomena langit yang bisa teramati. Di dalamnya juga ada gerhana Bulan total yang terjadi pada bulan ini.

Dikutip tim HiTekno.com dari Suara.com, pengamat di Indonesia dapat mengamati beberapa fenomena langit yang akan terjadi sepanjang November 2022

Setidaknya ada lima fenomena langit yang terjadi dan bisa teramati dari Bumi, salah satunya adalah gerhana Bulan total.

Sebelumnya pada Oktober 2022, pengamat telah melihat konjungsi Bulan dan Saturnus, konjungsi Bulan dan Jupiter, Bulan purnama, hujan meteor Taurid Selatan, dan konjungsi Bulan dan Mars.

Fenomena langit pada November 2022 pun tak kalah menarik. Dilansir dari In The Sky pada Selasa (1/11/2022), berikut ini lima fenomena langit yang bisa diamati sepanjang November 2022:

1. Konjungsi Bulan dan Saturnus

Konjungsi Bulan dan Saturnus yang terjadi pada 2 November 2022. (In the Sky)

Bulan akan terlihat seolah berdekatan dengan Saturnus di langit pada 2 November 202. Saturnus akan berada sekitar 4 derajat dari Bulan.

Pasangan ini akan mulai terlihat pada pukul 17:59 WIB dengan ketinggian 77 derajat di atas cakrawala tenggara. Keduanya kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 18:30 WIB dengan ketinggian 79 derajat.

Bulan dan Saturnus akan terus dapat diamati hingga sekitar pukul 00:04 ketika tenggalam di bawah 7 derajat di atas ufuk barat.

Pengamat bisa menemukan keduanya di konstelasi Capricornus.

2. Konjungsi Bulan dan Jupiter

Konjungsi Bulan dan Jupiter pada 5 November 2022. (In the Sky)

Setelah berdekatan dengan Saturnus, Bulan akan tampak dekat dengan Planet Raksasa pada 5 November 2022.

Pengamat bisa melihat Jupiter yang berada pada jarak hanya 2 derajat dari Bulan. Keduanya akan terlihat di langit malam sekitar pukul 17:59 WIB dengan ketinggian 46 derajat di atas ufuk timur.

Bulan dan Jupiter masih terus dapat diamati ketika mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 20:52 WIB dengan ketinggian 85 derajat di atas cakrawala utara.

Sayangnya, keduanya akan tenggelam pada pukul 02:21 WIB di bawah 7 derajat di atas cakrawala barat. Bulan dan Jupiter dapat dilihat di konstelasi Pisces.

3. Gerhana Bulan total

Peta terjadinya gerhana Bulan total pada 8 November 2022. (In the Sky)

Gerhana Bulan total akan terjadi pada 8 November 2022 dan Indonesia menjadi salah satu negara yang berkesempatan untuk mengamatinya.

Gerhana Bulan sendiri terjadi ketika Matahari-Bulan-Bumi berada dalam garis lurus, di mana Bumi menutupi cahaya Matahari yang seharusnya diterima Bulan.

Saat gerhana Bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna kemerahan. Hal ini terjadi karena cahaya Matahari mampu menembus atmosfer Bumi, sehingga cahaya tersebut menyinari Bulan yang berada di umbra Bumi.

Beruntung, seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana Bulan total yang akan terjadi pada 8 November mendatang. Meski begitu, wilayah Indonesia timur akan menjadi lokasi pengamatan gerhana Bulan total terbaik karena fenomena ini terjadi pada sore hari.

Berikut ini waktu terjadinya gerhana Bulan total di Indonesia:

  • Bulan mulai memasuki penumbra Bumi: 15:03 WIB / 16:03 WITA / 17:03 WIT
  • Bulan mulai memasuki umbra Bumi. Gerhana sebagian dimulai: 16:10 WIB / 17:10 WITA / 18:10 WIT
  • Bulan sepenuhnya berada di dalam umbra Bumi. Gerhana Bulan total dimulai: 17:17 WIB / 18:17 WITA / 19:17 WIT
  • Puncak gerhana Bulan total: 18:00 WIB / 19:00 WITA / 20:00 WIT
  • Bulan mulai meninggalkan umbra Bumi. Gerhana total berakhir: 18:42 WIB / 19:42 WITA / 20:42 WIT
  • Bulan sepenuhnya berada di luar umbra Bumi. Gerhana sebagian berakhir: 19:49 WIB / 20:49 WITA / 21:49 WIT
  • Bulan meninggalkan penumbra Bumi: 20:56 WIB / 21:56 WITA / 22:56 WIT

Durasi gerhana Bulan total pada 8 November 2022 sekitar 85,7 menit dan gerhana ini masuk ke dalam siklus Saros 136. Dengan kata lain, fenomena ini merupakan gerhana nomor 20 dari 72 rangkaian gerhana dalam siklus tersebut.

Selain di Indonesia, gerhana Bulan total juga dapat diamati di Oseania, Amerika, negara Asia lainnya, dan Eropa Utara.

4. Konjungsi Bulan dan Mars

Konjungsi Bulan dan Mars pada 11 November 2022. (In the Sky)

Bulan dan Planet Merah akan tampak berdekatan di langit malam pada 11 November 2022. Pada saat itu, Mars akan berada pada jarak 2 derajat dari Bulan.

Pasangan ini dapat mulai diamati pada pukul 20:54 WIB ketika mencapai ketinggian 7 derajat di atas cakrawala timur laut, kemudian mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 02:07 WIB dengan ketinggian 59 derajat di atas cakrawala utara.

Bulan dan Mars akan dapat terus diamati sebelum menghilang pada pukul 05:09 WIB dengan ketinggian 36 derajat di atas cakrawala barat laut.

Pengamat bisa menemukan kedua pasangan ini di konstelasi Taurus.

5. Hujan meteor Taurid Utara 2022

Hujan meteor Taurid Utara pada 12 November 2022. (In the Sky)

Hujan meteor Taurid Utara aktif sejak 20 Oktober hingga 10 Desember 2022. Tetapi, hujan meteor ini menghasilkan tingkat puncak meteor pada 12 November 2022.

Selama periode ini, pengamat bisa melihat hujan meteor di konstelasi Taurus. Hujan meteor Taurid Utara baru akan terlihat pukul 18:28 WIB dan terus aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:01 WIB.

Pancuran tersebut kemungkinan akan menghasilkan tampilan terbaiknya pada sekitar pukul 00:00 WIB, saat titik pancaran hujan meteor paling tinggi di langit.

Pancaran hujan diperkirakan akan muncul pada ketinggian puncak 61 derajat di atas cakrawala dan pengamat bisa melihat hingga empat meteor per jam.

Hujan meteor Taurid Utara sendiri berasal dari asteroid 2004 TG10. Pengamat bisa melihat hujan meteor dengan mata telanjang, selama lokasi pengamatan berada di wilayah yang bebas dari polusi cahaya.

Dengan mengetahui lima fenomena langit yang bisa diamati sepanjang November 2022, pengamat di Indonesia berkesempatan untuk melihat fenomena-fenomena indah dan menakjubkan di langit malam.

Itulah lima fenomena langit yang bisa diamati sepanjang November 2022 dari Indonesia. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet