Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Apa yang dimaksud dengan berpikir ilmiah? Sains adalah disiplin luas yang mempelajari secara sistematis untuk memperoleh pengetahuan tentang alam dan dunia fisik melalui pengamatan, penyelidikan, penalaran, dan pengujian.
Berpikir ilmiah adalah proses mengkaji ide-ide menggunakan ilmu pengetahuan, pengamatan, dan proses penyelidikan dan mengujinya untuk mendapatkan pengetahuan.
Tujuannya adalah untuk membuat hasil pengetahuan yang mungkin bermakna bagi ilmu pengetahuan. Metode ilmiah adalah bagaimana para ilmuwan dan peneliti menerapkan pemikiran ilmiah mereka.
Metode ilmiah adalah serangkaian langkah (atau metode) yang harus diikuti ketika melakukan penelitian atau eksperimen dilansir tim HiTekno.com dari lama Study.com.
Baca Juga
Metode ini merupakan cara yang terorganisir untuk mempelajari sesuatu, dirumuskan ke dalam langkah-langkah yang mengandalkan pengamatan, logika, penalaran, dan pengujian eksperimental sebagai cara untuk mempelajari suatu fenomena atau melakukan penelitian. Pemikiran dan metodologi ilmiah penting karena meminimalkan bias yang terbentuk sebelumnya.
Ilmuwan membatasi bias dengan menggunakan objektivitas untuk mengamati dan menganalisis subjek atau fenomena yang sedang dipelajari dan hanya menggunakan bukti untuk mendukung atau memalsukan hipotesis.
Dengan hanya menggunakan bukti terdokumentasi untuk mendukung atau memalsukan klaim, ilmuwan dan peneliti lain dapat mereplikasi eksperimen untuk mendapatkan hasil yang sama.
Cara Berpikir Ilmiah
Metode ilmiah dikenal untuk berpikir secara ilmiah. Proses metode ilmiah adalah mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, membentuk hipotesis dan prediksi, dan akhirnya menguji hal yang sama untuk membuat kesimpulan.
Sementara metode ini tampaknya mengalir dari satu langkah ke langkah berikutnya, dalam kehidupan nyata, ini adalah proses berulang.
Itu berarti di hampir semua titik dalam proses, itu berulang atau berputar kembali dengan sendirinya.
Misalnya, pengujian dapat menyebabkan pengamatan tak terduga yang dapat membuat siklus berulang lagi dengan hipotesis baru yang tidak terduga.
Kadang-kadang pengamatan dilakukan sebelum pertanyaan diajukan, dan kemudian hipotesis terbentuk.
Metode ilmiah dapat ditempa dan tidak linier, tetapi, bagaimanapun, ini adalah metodologi yang ketat.
Pemikiran Ilmiah dan Keingintahuan
Berpikir ilmiah adalah jenis pencarian pengetahuan yang melibatkan pencarian informasi yang disengaja, termasuk mengajukan pertanyaan, menguji hipotesis, melakukan pengamatan, mengenali pola, dan membuat kesimpulan (Kuhn, 2002; Morris et al., 2012).
Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak terlibat dalam proses pencarian informasi ini sejak dini melalui perilaku bertanya dan eksplorasi.
Faktanya, anak-anak cukup mampu dan efektif dalam mengumpulkan informasi yang dibutuhkan melalui pertanyaan mereka dan dapat bernalar tentang keefektifan pertanyaan, menggunakan informasi probabilistik untuk memandu pertanyaan mereka, dan mengevaluasi siapa yang harus mereka tanyakan untuk mendapatkan informasi, di antara keterampilan terkait lainnya.
Meskipun konteks pendidikan formal biasanya memberi siswa pertanyaan untuk dijelajahi atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk "melakukan sains," pemikiran ilmiah anak-anak didorong oleh rasa ingin tahu alami tentang dunia di sekitar mereka, dan keinginan untuk memahaminya dan menghasilkan pertanyaan mereka sendiri tentang dunia. (Chouinard et al., 2007; Duschl et al., 2007; French et al., 2013; Jirout dan Zimmerman, 2015).
Itulah penjelasan singkat mengenai berpikir ilmiah dan bagaimana cara berpikir ilmiah. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Gunadarma Kembangkan Agrotechno Eco Edutourism Lewat Technopark, Cetak Generasi Muda Cakap Teknologi
-
Mengapa Naruto Berlari dengan Tangan ke Belakang? Ini Penjelasannya
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Apa Saja Buah-buahan yang Bagus Dikonsumsi ketika Sahur Menurut Sains? Ini 5 Contohnya
-
4 Minuman yang Wajib Dihindari ketika Sahur Menurut Sains, Apa Saja?
-
Aktivitas yang Sebaiknya Dihindari saat Puasa, Biar Nggak Lemas Lunglai
-
5 Menu Sahur yang Bikin Enerjik Menurut Sains, Anti Lemas Siap Beraktivitas
-
Apa Manfaat Makan Kurma ketika Sahur? Ini Fakta yang Perlu Anda Tahu
-
Secara Sains, 3 Manfaat Puasa Selain untuk Kesehatan Tubuh
-
Apa Itu Neovagina Transgender? Ini Fakta Ngeri yang Perlu Kamu Tahu