Jum'at, 26 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 15 November 2022 | 20:47 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pembangkit listrik tenaga angin Hywind Tampen, yang sebelumnya diperkirakan bernilai 500 juta dolar AS, disebut-sebut sebagai proyek penting oleh raksasa minyak dan gas Norwegia Equinor dan komitmen hijaunya yang baru ditemukan.

Dilansir dari Sputnik News, pembangkit listrik tenaga angin akan memberi daya pada beberapa ladang minyak dan gas yang beroperasi dan mengurangi emisi yang setara dari 100.000 mobil.

Perusahaan energi Norwegia Equinor telah mulai menghasilkan listrik dari apa yang akan menjadi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terapung terbesar di dunia dengan 88 MW di lepas pantai negara Nordik itu.

Pada akhir tahun, pembangkit listrik tenaga angin akan mencapai kapasitas 60 MW, melampaui Kincardine Skotlandia (50 MW) sebagai pembangkit listrik tenaga angin terbesar di dunia. Kapasitas penuh akan tercapai awal tahun depan, karena kesebelas turbin akan dipasang ketika cuaca memungkinkan.

"Ini adalah proyek unik, pembangkit listrik tenaga angin pertama di dunia yang memasok listrik ke instalasi minyak dan gas yang beroperasi," kata Geir Tungesvik, wakil presiden Equinor yang bertanggung jawab atas proyek, pengeboran, dan pengadaan, dalam sebuah pernyataan.

Ilustrasi listrik. (Pixabay)

Ladang angin itu diperkirakan akan memenuhi 35 persen permintaan listrik ladang minyak dan gas Gullfaks dan Snorre di Laut Utara, memotong 200.000 ton emisi karbon dioksida tahunan, yang setara dengan 100.000 mobil pribadi yang menggunakan bahan bakar fosil, kata direktur pengembangan proyek Equinor Trond Bokn kepada media Norwegia.

Bokn menyebut proyek itu sebagai tengara bagi industri Norwegia karena mengindikasikan restrukturisasi dan komitmen Equinor terhadap pergeseran Hijau. Bokn juga membayangkan potensi "sangat besar" untuk pekerjaan Norwegia dan industri Norwegia di masa depan.

Namun, Institut Penelitian Kelautan Norwegia khawatir tentang konsekuensi yang tidak pasti bagi ekosistem dan sedang menilai bagaimana tepatnya hal itu dipengaruhi oleh tenaga angin lepas pantai. Sementara itu, para peneliti telah menyarankan terhadap pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di sekitar area pemijahan utama karena kebisingan dari turbin.

BACA SELANJUTNYA

Mengenal BLUETTI, Solusi Energi Terbarukan Ramah Lingkungan yang Akan Hadir di Indonesia