Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para peneliti dari Don State Technical University (DSTU, Rostov-on-Don di Rusia) mengklaim bahwa jaringan saraf yang mampu memprediksi sifat-sifat polimer ribuan kali lebih cepat daripada program lain akan membantu menciptakan polimer yang lebih tahan dan fungsional.
Polimer adalah senyawa kimia yang terdiri dari banyak molekul yang terikat bersama dalam rantai panjang yang berulang (monomer).
Bahan polimer adalah beberapa yang paling diminati di industri, dengan produk paling populer termasuk kemasan makanan, peralatan makan, botol, benda silikon, ban, dan bahkan perhiasan.
Dilansir dari Sputnik News, polimer baru secara teratur disintesis di Rusia dan di seluruh dunia, tetapi proses mencari tahu sifat-sifatnya, khususnya ketahanannya terhadap suhu tinggi dan berbagai kerusakan, tetap merupakan proses yang melelahkan dan memakan waktu.
Baca Juga
Para ahli di Don State Technical University telah menunjukkan, bagaimanapun, bahwa ini membutuhkan penciptaan model matematika yang kompleks, meskipun tidak dapat dengan benar mengidentifikasi semua perubahan dalam materi selama masa pakainya yang panjang.
"Kami telah melatih jaringan saraf kami untuk memprediksi sifat deformasi polimer. Dengan demikian, menjadi mungkin untuk mengetahui kekhasan perubahan deformasi pada material dari waktu ke waktu di bawah pengaruh ketegangan, kompresi, pembengkokan, dan torsi. Kecerdasan buatan memproses data ini ribuan kali lebih cepat daripada algoritma lainnya," kata Anton Chepurnenko, penulis penelitian dan profesor di Departemen Kekuatan Bahan DSTU.
Data yang dihasilkan berdasarkan kurva relaksasi stres teoretis (proses penataan ulang materi selama transisi dari keadaan non-kesetimbangan ke keadaan kesetimbangan) menjadi bahan untuk pelatihan, tambah ilmuwan.
Sekarang, berdasarkan hasil pemrosesan informasi, para peneliti dapat membuat grafik perubahan terperinci dari waktu ke waktu untuk polimer.
Ilmuwan mencatat identifikasi perubahan sifat-sifat mereka sebagai fungsi suhu sebagai sangat berharga. Senyawa polimer melunak pada suhu tinggi, dan sekarang dimungkinkan untuk dengan jelas menetapkan ambang inisiasi deformasi yang diucapkan untuk setiap senyawa.
Chepurnenko yakin bahwa ini akan memungkinkan untuk lebih menentukan ruang lingkup penerapan polimer spesifik dan dapat berkontribusi pada penciptaan senyawa yang lebih stabil. Hasil studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Polymers.
"Jaringan saraf juga membantu dalam menentukan karakteristik polimer sekunder, yang diproduksi dengan mendaur ulang polimer primer. Dengan cara ini kita dapat mengetahui seberapa besar karakteristik zat akan berubah sebagai hasilnya, dan apakah bahan tersebut akan benar-benar aman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari," kata peneliti.
Pengetahuan terperinci tentang sifat-sifat bahan dapat secara signifikan memperluas bidang penerapannya, ilmuwan percaya. Misalnya, polivinil klorida daur ulang lebih kaku dari aslinya, sehingga dapat digunakan tidak hanya untuk produksi elemen kelongsong tetapi juga untuk struktur yang mengambil beban lebih serius.
Chepurnenko lebih lanjut mencatat bahwa prospek penelitian di masa depan adalah untuk lebih melatih jaringan saraf untuk bekerja dengan beton dan bahan lainnya.
DSTU berpartisipasi dalam program negara "Prioritas-2030" pemerintah Rusia untuk mendukung universitas. Di bawah program pengembangan universitas hingga 2030, DSTU mengimplementasikan proyek strategis "Delapan Titik Pertumbuhan" untuk memastikan pengembangan inovatif berdasarkan pendekatan interdisipliner dengan fokus pada bidang prioritas.
Terkini
- Saham Pfizer Anjlok Seiring Menurunnya Permintaan Obat Covid
- Kebakaran Hutan Hebat Melanda Chili, Ratusan Alami Luka
- Perusahaan Ini Kembangkan Implan Chip untuk Otak, Bisa Bantu Penderita Penyakit Neurologis
- 12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
- Susul Belanda dan Jepang, India Ikut Kubu AS dalam Perang Teknologi Lawan China
- Wajib Tahu, Ini Efek Buruk Limbah Baterai Elektronik dan Kendaraan Listrik bagi Lingkungan
- Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
- 6 Fakta Menarik Lato-Lato, Sejak Kapan Ada dan dari Mana Asalnya?
- 10 Fakta Menarik Peta Dunia yang Tak Banyak Orang Ketahui
- 5 Fakta Menarik The Last Of Us, Adaptasi Game Jadi Serial HBO
Berita Terkait
-
8 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan dengan Fitur Premium, Ini Opsinya
-
Ilmuwan Jepang Ingin Mengubah Salju Jadi Sumber Tenaga Listrik
-
Tawon Predator Asia Menginvasi Eropa, Ilmuwan Heran
-
3 Cara Transfer Pulsa, Cek dan Isi Pulsa Telkomsel
-
Ilmuwan Ungkap Fakta Unik Terkait Ilmu Hitam dan Karma
-
Tak Hanya Indihome, Netizen Juga Keluhkan Telkomsel Gangguan
-
Layanan Indihome Alami Gangguan, Netizen Ramai Ngeluh di Twitter
-
Ilmuwan Berhasil Temukan Logam Terkuat, Ini Campuran Bahannya
-
Erupsi Gunung Semeru Tumbangkan Jaringan Indosat dan Smartfren
-
Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Fungsi dan Jangkauan