Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan menunjukkan bahwa "aturan bangun" mungkin penting bagi masyarakat umum dan khususnya bagi mereka yang bekerja dalam pekerjaan di mana satu kesalahan dapat terbukti fatal, termasuk petugas pemadam kebakaran, perawat, dan pilot pesawat.
Tidur lebih lama dan bangun kemudian berkontribusi pada kewaspadaan pagi yang lebih tinggi, menurut penelitian yang diterbitkan di Nature Communications oleh Raphael Vallat dari University of California, Berkeley dan tim penelitinya. Aturan umum mereka adalah: semakin baik dan lebih lama Anda tidur, semakin Anda waspada.
Dilansir dari Sputnik News, faktor kedua adalah jumlah olahraga yang Anda dapatkan sehari sebelumnya. Semakin banyak Anda bergerak di siang hari dan semakin sedikit Anda bergerak di malam hari, semakin baik Anda tidur. Semakin baik Anda tidur, semakin waspada Anda setelah bangun tidur.
Faktor ketiga adalah sarapan. Semakin banyak karbohidrat yang Anda makan, semakin fokus Anda. Sebaliknya, sarapan yang mengandung protein menurunkan tingkat kewaspadaan seseorang. Faktor terakhir adalah kadar gula dalam darah Anda. Semakin rendah respons glukosa darah, semakin baik perasaan Anda setelah bangun.
Baca Juga
Lebih dari 830 orang berpartisipasi dalam penelitian ini. Mayoritas dari mereka adalah saudara kembar, yang membantu menyaring variasi genetik. Studi berlanjut selama dua minggu. Selama periode ini, sukarelawan menilai kewaspadaan mereka, sementara faktor-faktor lain dipantau dengan cermat.
Para ilmuwan mengakui bahwa penelitian mereka tidak sempurna karena sukarelawan hanya memberi peringkat tingkat kewaspadaan mereka; itu tidak diukur dengan cara ilmiah apa pun.
Namun demikian, mereka percaya bahwa penelitian mereka penting karena dapat membantu banyak orang untuk waspada dan merasa lebih baik di pagi hari, termasuk orang-orang dengan pekerjaan berbahaya, dan dalam hal ini penelitian dapat menyelamatkan nyawa. Mereka menekankan bahwa mereka telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi.
"Hasil kami mengungkapkan serangkaian faktor kunci yang terkait dengan kewaspadaan yang, sebagian besar, tidak tetap. Sebaliknya, sebagian besar faktor yang terkait dengan kewaspadaan dapat dimodifikasi, dan karenanya permisif terhadap intervensi perilaku," tulis Raphael Vallat dan rekan-rekannya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Mengapa Orang Mengalami Nyeri Otot setelah Olahraga?
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia