Jum'at, 29 Maret 2024
Cesar Uji Tawakal : Jum'at, 25 November 2022 | 20:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Departemen Kepolisian San Francisco sedang meminta izin untuk mengerahkan robot mematikan terhadap tersangka manusia, menurut proposal kebijakan yang dikirim ke pejabat kota.

Sementara robot SFPD terutama dirancang untuk pembuangan dan pengawasan bom, polisi mengatakan mereka dapat digunakan sebagai "opsi kekuatan mematikan" upaya terakhir jika ada aksi yang mengancam nyawa petugas.

Dilansir dari RT, dalam sebuah dokumen yang menjelaskan bagaimana SFPD berencana untuk menggunakan semua peralatan bergaya militernya, departemen tersebut menulis bahwa "robot hanya akan digunakan sebagai opsi kekuatan mematikan ketika risiko kehilangan nyawa bagi anggota masyarakat atau perwira sudah dekat dan melebihi opsi kekuatan lain yang tersedia untuk SFPD."

Pengawas kota tidak setuju dengan proposal tersebut, menyisipkan garis yang menyatakan bahwa "robot tidak boleh digunakan sebagai penggunaan kekuatan terhadap siapa pun." Namun, ketika dokumen kembali ke SFPD untuk ditinjau, polisi memutuskan dan mengembalikan teks ke versi aslinya.

Dokumen-dokumen itu diterbitkan pada hari Selasa oleh Mission Local, sebuah situs berita yang berbasis di San Francisco. Aaron Peskin, yang mengetuai Komite Aturan Dewan Pengawas San Francisco, mengatakan kepada situs itu bahwa sementara dia memasukkan garis yang melarang kekuatan mematikan, dia akhirnya menyetujui perubahan departemen kepolisian, karena "mungkin ada skenario di mana pengerahan kekuatan mematikan adalah satu-satunya pilihan."

Seluruh dewan akan memberikan suara pada kebijakan selasa depan. Bulan lalu, polisi di negara tetangga Oakland menghapus bahasa dari dokumen serupa yang akan memberi mereka izin untuk menggunakan robot untuk membunuh tersangka.

Departemen kepolisian di seluruh negara bagian California menyerahkan dokumen kebijakan serupa ke kota-kota mereka, karena undang-undang negara bagian yang disahkan tahun lalu mengharuskan mereka untuk melaporkan stok senjata militer mereka, dan menetapkan situasi di mana mereka dapat digunakan.

Menurut dokumen, SFPD memiliki 17 robot yang dapat digunakan untuk memasuki gedung, menangani bahan berbahaya, meledakkan alat peledak, atau mensurvei area yang tidak dapat diakses.

Tak satu pun dari perangkat ini dirancang untuk membunuh, tetapi Departemen Kepolisian Dallas mengikat bahan peledak plastik ke bot penjinak bom pada tahun 2016 untuk membunuh seorang penembak jitu yang telah membunuh lima petugas. SFPD saat ini memiliki robot yang sama, Remotec F5A, di gudang senjatanya.

BACA SELANJUTNYA

Viral Pria Pemalsu Stiker QRIS di Kotak Infak Diciduk Polisi, Netizen Geram dengan Aksinya