Jum'at, 29 Maret 2024
Amelia Prisilia : Senin, 28 November 2022 | 16:46 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Baru-baru ini, media sosial Twitter dihebohkan dengan video sejumlah monyet yang turun dari Gunung Manglayang akibat sesar lembang yang mulai aktif. Dalam waktu singkat, perbincangan mengenai sesar lembang yang dapat menyebabkan gempa besar langsung menjadi perbincangan hangat.

Sesar lembang berada di kawasan Jawa Barat dan diketahui masih aktif hingga saat ini. Patahan geser aktif ini terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Melihat kedudukannya, sesar lembang bertemu langsung dengan sesar cimandiri yang ada di Padalarang. Patahan sesar lembang berada di kawasan Padalarang hingga Gunung Batu dengan jarak mencapai 29 kilometer.

Dalam thread panjang yang diunggah, akun @AryBandung mengungkap pergerakan sesar lembang yang aktif dan bergerak 0,2 - 0,25 mm per tahun. Patahan ini mampu menyebabkan gempa dengan sakal 6,5 - 7,0 skala ritcher.

Gempa besar akibat sesar lembang terakhir kali terjadi pada tahun 1600 lalu. Diduga, pergerakan gempa akibat sesar ini baru akan ada lagi setelah 500 hingga 670 tahun sekali.

Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Melihat keberadaannya di kawasan padat penduduk, sesar lembang jelas harus diwaspadai dan perlu dipantau secara berkala. Kawasan-kawasan yang berada di sekitar sesar lembang antara lain Cimahi, Kabupaten Bandung Barat hingga Kota Bandung.

Terlebih, keberadaan sesar lembang yang berada dekat dengan Gunung Tangkuban Parahu membuat aktivitas apapun yang terjadi di patahan aktif ini akan secara otomatis berpengaruh pada aktivitas vulkanis di gunung tersebut.

Melansir jurnal BMKG yang ditulis oleh Rasmid berjudul "Aktivitas Sesar Lembang di Utara Cekungan Bandung", terungkap bahwa hingga gini terpasang 4 buah seismometer di sekitar Sesar Lembang yaitu di Ciater, Tangkuban Perahu, Cimenyan, dan Lembang.

Jurnal ini mencatat gempa terakhir yang disebabkan oleh sesar lembang terjadi pada 28 Agustus 2011 lalu. Saat itu terjadi gempa berkekuatan 3,3 magnitudo dengan kedalaman 15 kilometer. Guncangan dahsyat ini cukup berpengaruh pada kehidupan warga sekitar.

Mengingat posisinya yang berada di kawasan warga, kehadiran sesar lembang perlu mendapat perhatian khusus untuk menghindari berbagai kejadian yang mungkin akan mengancam di kemudian hari.

BACA SELANJUTNYA

Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa