Kamis, 18 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Jum'at, 02 Desember 2022 | 20:26 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat sedang bekerja untuk menciptakan sistem peringatan dini untuk peluncuran rudal Korea Utara, seorang komandan tertinggi telah mengungkapkan, berharap untuk meningkatkan pengawasan menyusul rekor jumlah uji coba senjata oleh Pyongyang tahun ini.

Dilansir dari Russia Today, kepala Komando Luar Angkasa AS Jenderal James Dickinson menguraikan rencana layanan itu di Indo-Pasifik, di mana ia mendirikan unit komando komponen pertamanya minggu lalu.

"Kami sedang melihat bagaimana kami mengintegrasikan arsitektur sensor yang memberi kami peringatan sebanyak mungkin dalam hal semua jenis aktivitas rudal di luar Korea Utara," katanya.

Ia juga mencatat bahwa Washington akan berbagi informasi dengan mitra regional dan sekutu dan mencari cara untuk "memasukkan sensor komersial" ke dalam sistem peringatan baru.

Meskipun Angkatan Luar Angkasa baru membentuk unit operasional pertamanya di Indo-Pasifik beberapa hari yang lalu, Dickinson mengamati bahwa cabang itu telah mempertahankan "hubungan koordinasi" dengan militer yang lebih luas, dan akan terus mengembangkan hubungan itu.

Ilustrasi Rudal Balistik. (Pixabay)

Beroperasi di bawah INDOPACOM, komando Amerika yang bertanggung jawab atas Asia Timur dan anak benua India, unit Angkatan Luar Angkasa yang baru tampaknya sebagian besar berfokus pada Tiongkok.

Menjelang pembentukannya, Kepala Operasi Luar Angkasa B. Chance Saltzman menyatakan bahwa "penting bagi kami untuk mempertahankan komponen layanan di INDOPACOM" mengingat bahwa Beijing adalah "ancaman mondar-mandir" dan pesaing utama Amerika.

Namun, dengan pernyataan terbaru dari Dickinson, Pyongyang juga tampaknya menjadi prioritas bagi unit baru tersebut.

Keputusan untuk memperluas kehadiran Angkatan Luar Angkasa ke Asia datang di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu.

Dipimpin oleh AS, latihan bersama baru-baru ini dengan Korea Selatan dan Jepang telah memicu kesibukan uji coba rudal pembalasan oleh Pyongyang, termasuk dua peluncuran ICBM bulan ini saja.

Anggota parlemen AS juga melanjutkan kunjungan berkala ke Taiwan - membuat marah Beijing, yang melihat pulau itu sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya - sementara kapal perang Amerika telah transit di Selat Taiwan yang disengketakan hampir setiap bulan tahun ini.

BACA SELANJUTNYA

Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya