Jum'at, 26 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Kamis, 08 Desember 2022 | 19:32 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Masuk angin bukan cuma jenis sakit yang sudah ketinggalan zaman. Penelitian menunjukkan bahwa semakin hangat hidung, semakin sedikit kesempatan untuk sakit.

Dilansir dari Sputnik News, Sel-sel hidung dapat secara efektif menyerang dan menghancurkan virus dan bakteri ketika mereka dipanaskan.

Hidung hangat lebih baik dalam melawan infeksi, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology.

Para ahli menunjukkan bahwa untuk waktu yang lama, cuaca dingin dikaitkan dengan infeksi pernapasan.

Namun, penjelasan yang tepat telah luput oleh kacamata para peneliti.

Lebih tepatnya, para ilmuwan berteori bahwa orang lebih sering berkumpul di dalam selama cuaca dingin dan virus bertahan lebih baik di udara dalam ruangan dengan kelembaban rendah.

Penyebab Bersin/Science ABC

Namun, tidak jelas apakah cuaca dingin itu sendiri membuat organisme lebih rentan terhadap infeksi.

Pada 2018, para peneliti menemukan bahwa sel-sel di hidung menghasilkan apa yang disebut "vesikel ekstraseluler" yang menyerang dan menghancurkan bakteri.

Seperti lebah, "vesikel ekstraseluler" menyerang dan menghancurkan musuh biologis mereka.

Para ilmuwan memutuskan untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut dan mengklarifikasi apakah "vesikel ekstraseluler" juga akan menyerang dan menghancurkan virus seperti mereka menyerang dan menghancurkan bakteri.

Mereka mengambil potongan mukosa hidung dari sukarelawan yang datang untuk menghilangkan polip di hidung.

Mereka menggunakan zat uji yang meniru infeksi virus. Percobaan menunjukkan bahwa "vesikel ekstraseluler" berhasil menyerang dan menghancurkan virus.

Juga, mereka ingin menjelaskan pertanyaan apakah suhu memiliki dampak pada keganasan respons "vesikel ekstraseluler".

Untuk melakukan ini, mereka membudidayakan sel-sel hidung di bawah suhu yang berbeda - satu di bawah 37 derajat Celcius dan yang lainnya di bawah 32C.

Dalam kondisi suhu tubuh yang teratur (hingga 37C) "vesikel ekstraseluler" berhasil menghancurkan virus.

Namun, di bawah suhu yang berkurang, lebih sedikit "vesikel ekstraseluler" yang diproduksi dan serangan terhadap virus kurang ganas.

Ini persis menjelaskan mengapa kita "masuk angin".

"Tidak pernah ada alasan yang meyakinkan mengapa Anda memiliki peningkatan infektivitas virus yang sangat jelas di bulan-bulan dingin," kata penulis lain Benjamin Bleier, seorang ahli bedah di Harvard Medical School.

Para peneliti berharap temuan mereka akan membantu melawan virus, mungkin termasuk flu dan bahkan Covid.

BACA SELANJUTNYA

Hero Epic dengan Critical Damage Paling Sakit di Mobile Legends, Satu Kali Serangan Langsung Tewas!