Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah tim peneliti di Amerika Serikat telah berhasil mendapatkan pengetahuan baru tentang sifat dan asal usul sebuah planet yang sangat panas.
Menurut laporan dari Sputnik News, planet ini mengorbit pada bintang yang jauh dari Bumi, di konstelasi Cancer.
Planet ini, yang dikenal sebagai 55 Cancri e atau Janssen, terletak di sistem bintang biner 55 Cancri yang terdiri dari bintang tipe-K 55 Cancri A (juga disebut dengan bintang Copernicus), yang diorbit Janssen, dan bintang katai merah 55 Cancri B.
Janssen mengorbit bintang 'inangnya' pada jarak yang sangat dekat, membuat planet tersebut mampu menyelesaikan satu rotasi di sekitarnya hanya dalam 18 jam.
Baca Juga
Tim peneliti menduga bahwa planet ini awalnya terbentuk pada orbit yang lebih jauh tetapi akhirnya bergerak lebih dekat ke Copernicus karena tarikan gravitasi yang terakhir.
"Kami telah belajar tentang bagaimana sistem multi-planet ini yang mana merupakan salah satu sistem dengan planet terbanyak yang kami temukan dan bagaimana kondisi sistem tersebut saat ini," Lily Zhao, peneliti di Pusat Astrofisika Komputasi Flatiron Institute dan penulis utama studi baru tersebut.
Dia mencatat bahwa bahkan di orbit aslinya Janssen kemungkinan sangat panas sehingga tidak ada yang makhluk yang telah kita ketahui akan dapat bertahan hidup di permukaan."
Para peneliti sampai pada kesimpulan mereka dengan mengukur cahaya yang dipancarkan oleh Copernicus dan mencatat bagaimana cahaya itu turun ketika Janssen datang di antara bintang inangnya dan Bumi.
Data yang diperoleh oleh para ilmuwan dapat membantu kita memahami lebih baik bagaimana planet terbentuk.
Seperti yang dijelaskan Zhao, mereka berharap untuk menemukan sistem planet yang mirip dengan tata surya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Update Honkai Impact 3 Versi 7.1 Pelukis Bintang Siap Rilis, Catat Tanggalnya
-
Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu