Jum'at, 26 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 13 Desember 2022 | 20:42 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Waste4Change mengumumkan hasil intervensi dan riset perubahan perilaku pemilahan sampah rumah tangga di Perumahan Telaga Kahuripan Bogor dalam Program GIZ Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital Technology.

Program yang didukung oleh agensi pembangunan internasional GIZ dan Institusi Pembangunan Berkelanjutan dari Jerman IDOS ini berhasil meningkatkan pemilahan sampah hingga 70%, termasuk mencegah sampah organik mencemari material daur ulang dengan menyediakan tempat sampah kedua dan pengangkutan terpisah.

Keberhasilan program ini dinilai menjadi harapan atas langkah besar penyelesaian masalah sampah di Indonesia, seperti penumpukan sampah di TPA. Sebagai contoh, TPA Galuga Bogor yang turut menampung sampah dari Perumahan Telaga Kahuripan, baru dapat mengelola sekitar 600 ton sampah setiap hari.

Padahal, luas TPA Galuga Bogor mencapai 37,5 hektar. Rendahnya daur ulang sampah yang berada di kisaran angka 0-10% ini menyebabkan kapasitas TPA Galuga semakin terbatas dalam menampung sampah warga setempat.

“Melalui intervensi yang dilakukan, Waste4Change berhasil meningkatkan jumlah material daur ulang secara signifikan. Intervensi yang dimaksud diantaranya memberikan tempat sampah kedua untuk warga memilah, melakukan modifikasi pada mobil pengangkut sampah dengan memberikan sekat, dan menempelkan stiker penanda di tempat sampah bagi warga yang sudah memilah. Pencapaian pertama ditandai dengan peningkatan pemilahan sampah yang semula kurang dari 10% menjadi 35%. Peningkatan terus kami upayakan hingga kini mencapai 70%.” Ungkap Saka Dwi Hanggara, Campaign Manager Waste4Change sekaligus Project Manager program ini.

Program Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital Technology yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun (Agustus 2021 – November 2022) ini dipersiapkan dalam beberapa tahap kegiatan, yaitu riset, edukasi, dan praktik.

Kegiatan tersebut diantaranya melakukan sosialisasi pengelolaan sampah bertanggung jawab kepada warga setempat, melakukan survei perilaku masyarakat dalam menangani sampah mereka, menganalisa hasil survei dan membuat desain intervensi, mendistribusikan waste bin yang mendukung kebiasaan memilah sampah, serta melakukan riset terhadap perubahan perilaku warga dalam hal memilah sampah.

Sambutan baik juga diberikan oleh pihak perumahan Telaga Kahuripan yang menilai upaya pemilahan sampah sejak dari sumber ini sebagai bagian dari usaha menciptakan lingkungan tinggal yang lebih sehat dan asri. “Kami menyadari, semua orang pasti menghasilkan sampah.

Apabila tidak dikelola, sampah akan kembali dan mengancam kelangsungan hidup. Oleh karena itu, pengelolaan sampah sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.” Imbuh Marim Purba, Direktur Telaga Kahuripan.

Selain berhasil mencapai kenaikan pemilahan, target lain yang berhasil dicapai diantaranya adalah, meningkatkan produksi penyerapan daur ulang plastik serta menghubungkan rantai pasok daur ulang plastik dari rumah tangga hingga produsen plastik secara global melalui teknologi digital.

Teknologi digital yang dimaksud ialah melalui aplikasi blockchain dan marketplace online global. Dan untuk dapat mencapai target tersebut, tim program berusaha merancang dan mempersiapkan berbagai kegiatan yang dapat mendukung pengetahuan dan kebiasaan warga Telaga Kahuripan Bogor untuk konsisten dalam memilah sampah dari sumber (rumah).

Untuk merayakan keberhasilan Program Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital Technology, Waste4Change bersama GIZ, PREVENT Waste Alliance, dan IDOS menyelenggarakan Festival Rakyat Telaga Kahuripan Bogor.

Dalam acara tersebut, warga Perumahan Telaga Kahuripan Bogor yang telah berhasil melakukan pemilahan sampah mendapatkan penghargaan khusus. Turut hadir dalam acara ini, musisi Nugie yang mengapresiasi dan memberikan dukungan terhadap upaya pemilahan sampah warga Telaga Kahuripan.

“Saya blusukan dari Sabang sampai Merauke, baru hari ini menemukan warga yang bersemangat mau bersama-sama memilah sampah. Ini adalah prestasi yang sangat saya apresiasi. Semoga kegiatan memilah sampah ini berlangsung awet dan langgeng. Mari bersama-sama kita teruskan usaha ini, jangan pernah berhenti dan putus asa, karena perubahan dimulai dari diri kita sendiri.” jelas musisi sekaligus aktivis lingkungan, Agustinus Gusti Nugroho atau Nugie.

Program GIZ Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital Technology adalah hasil kerjasama antara PREVENT Waste Alliance, IDOS, Plastic Bank, CIRPLUS, Telaga Kahuripan Residence, dan Waste4Change dalam hal mendukung penerapan pengelolaan sampah bertanggung jawab di kawasan pemukiman.

Program ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2021 dan resmi selesai pada Desember 2022. Pencapaian program ini tidak terlepas dari usaha semua pihak untuk membuatnya menjadi nyata dan masuk akal untuk diwujudkan.

BACA SELANJUTNYA

Peduli Lingkungan, Samsung Galaxy S23 Diklaim Gunakan Material Daur Ulang