Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para peneliti dari Jet Propulsion Lab (JPL) NASA yang dipimpin oleh Glenn Orton telah berhasil mengidentifikasi bagaimana suhu di planet terbesar di Tata Surya, Jupiter, berubah dari waktu ke waktu.
Dilansir dari Sputnik News, hasil ini didapat setelah menganalisis data yang dipasok oleh misi NASA ke Jupiter dan diperoleh melalui pengamatan teleskop berbasis darat.
Selama pekerjaan mereka yang dimulai pada tahun 1978, para peneliti menemukan bahwa suhu di troposfer Jupiter, lapisan atmosfer terendah tempat awan terbentuk, mengalami peningkatan dan penurunan "mengikuti periode tertentu yang tidak terkait dengan musim atau siklus lain yang diketahui para ilmuwan," menurut siaran pers yang dibagikan di situs web JPL.
Tim peneliti juga mencatat hubungan aneh antara perubahan suhu ini, karena ketika suhu menjadi lebih panas pada garis lintang tertentu di belahan bumi utara Jupiter, suhu juga menjadi lebih dingin di garis lintang yang sama di belahan bumi selatan planet ini.
Baca Juga
Orton menyatakan bahwa "kami menemukan hubungan antara bagaimana suhu bervariasi pada garis lintang yang sangat jauh. Ini mirip dengan fenomena yang kita lihat di Bumi, di mana pola cuaca dan iklim di satu wilayah dapat memiliki pengaruh nyata pada cuaca di tempat lain, dengan pola variabilitas yang tampaknya 'terhubung secara telekoneksi' melintasi jarak yang sangat jauh melalui atmosfer."
Para peneliti sekarang bermaksud untuk mengeksplorasi sifat dari perubahan suhu ini dengan lebih lanjut, dengan rekan penulis studi Leigh Fletcher dari University of Leicester mengatakan: "Untuk memahami apa yang mendorong pola-pola ini dan mengapa mereka terjadi pada skala waktu tertentu ini, kita perlu mengeksplorasi baik di atas maupun di bawah lapisan berawan."
Dengan demikian, para peneliti berusaha untuk mengungkap lebih banyak tentang faktor yang mempengaruhi perubahan suhu di Jupiter, khususnya mengenai bagaimana pola cuaca dan iklim di satu wilayah dapat memiliki pengaruh nyata pada cuaca di tempat lain.
Terkini
- AS Disinyalir akan Musnahkan Fasilitas Produksi TSMC Jika China Injakkan Kaki di Taiwan
- Apa Saja Gunung Berapi Aktif yang Ada di Indonesia? Ini 68 di Antaranya
- Apakah Abu Vulkanik Sama dengan Pasir untuk Konstruksi?
- Apa Saja Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan?
- Apa Manfaat Abu Vulkanik? Ini 4 Produk yang Bikin Nggak Nyangka
- Cara Membersihkan Abu Vulkanik yang Aman
- Willow Project Tuai Kritik PBB, Sekjen akan Ambil Sikap
- Reaktor Nuklir di Amerika Serikat Bocor, Pihak Berwenang Malah Sempat Tutup Mulut
- Apa yang Bisa Terjadi setelah Proyek Willow Disahkan? Nasib Karibu Jadi Sorotan
- Mengapa Project Willow Tuai Kontroversi? Ternyata Ini Sebabnya
Berita Terkait
-
Apa Itu Microsoft Academic dan Manfaatnya untuk Pendidikan
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Hasil Penelitian Samsung: Kebanyakan Konsumen Online di Asia Tenggara Merupakan Gamer
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
Mengurangi Porsi Makan Rupanya Bisa Mencegah Penuaan, Begini Kata Peneliti
-
Dites Pakai Soal Ujian Kedokteran, ChatGPT Nyaris Lulus
-
Picu Kontroversi dan Lagi Ramai Dibicarakan, Apa Itu HAARP?
-
BRIN: Riset Alat Pendeteksi Tsunami InaBuoy Tidak Dihentikan
-
Ilmuwan Ungkap Sifat Aneh Air di Luar Angkasa, Wujudnya Beda dengan di Bumi
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong