Selasa, 16 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 27 Desember 2022 | 21:05 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sekelompok peneliti dari China telah menemukan informasi potensial tentang mekanisme di balik penggunaan obat-obatan yang kompulsif.

Para penulis studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances minggu ini, mengajarkan sejumlah tikus laboratorium untuk memberikan kokain sendiri sebelum memasukkan hukuman footshock.

Dilansir dari Sputnik News, ketika 66% tikus yang disebut "sensitif terhadap shock" cepat mengurangi pemberian kokain pada diri sendiri, 34% tikus lainnya yang disebut "tahan terhadap shock" terus memanjakan diri dengan obat meskipun menimbulkan ketidaknyamanan pada diri sendiri.

Tikus yang menunjukkan penggunaan obat kompulsif menunjukkan peningkatan aktivitas di bagian tertentu otak yang disebut korteks insular anterior.

"Aktivitas manipulasi kemogenetik neuron aIC, terutama neuron glutamatergik aIC, asupan kokain kompulsif yang diatur dua arah. Selanjutnya, aIC menerima input dari orbitofrontal cortex (OFC), dan sirkuit OFC-aIC ditingkatkan pada tikus dengan penggunaan kokain kompulsif," tulis para peneliti.

Peneliti berharap bahwa temuan ini dapat membantu dalam mengembangkan terapi untuk mengobati kecanduan obat-obatan dan memberikan wawasan lebih lanjut tentang sifat penggunaan obat-obatan yang kompulsif.

BACA SELANJUTNYA

Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku