Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sekelompok peneliti dari China telah menemukan informasi potensial tentang mekanisme di balik penggunaan obat-obatan yang kompulsif.
Para penulis studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances minggu ini, mengajarkan sejumlah tikus laboratorium untuk memberikan kokain sendiri sebelum memasukkan hukuman footshock.
Dilansir dari Sputnik News, ketika 66% tikus yang disebut "sensitif terhadap shock" cepat mengurangi pemberian kokain pada diri sendiri, 34% tikus lainnya yang disebut "tahan terhadap shock" terus memanjakan diri dengan obat meskipun menimbulkan ketidaknyamanan pada diri sendiri.
Tikus yang menunjukkan penggunaan obat kompulsif menunjukkan peningkatan aktivitas di bagian tertentu otak yang disebut korteks insular anterior.
Baca Juga
"Aktivitas manipulasi kemogenetik neuron aIC, terutama neuron glutamatergik aIC, asupan kokain kompulsif yang diatur dua arah. Selanjutnya, aIC menerima input dari orbitofrontal cortex (OFC), dan sirkuit OFC-aIC ditingkatkan pada tikus dengan penggunaan kokain kompulsif," tulis para peneliti.
Peneliti berharap bahwa temuan ini dapat membantu dalam mengembangkan terapi untuk mengobati kecanduan obat-obatan dan memberikan wawasan lebih lanjut tentang sifat penggunaan obat-obatan yang kompulsif.
Terkini
- Q1 2023: Penjualan Mobil dan Motor Listrik di Tokopedia Naik 2 Kali Lipat
- Hyundai Energy Indonesia Mulai Dibangun, Hadirkan Rantai Pasokan Baterai Kendaraan Listrik
- Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
- UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
- Kadar Oksigen Menurun, Makhluk Laut Dalam Mulai Tercekik
- Sempat Terpukul Mundur Gara-Gara Sanksi AS, Industri Chip China Mulai Pulih
- Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
- Nvidia Kerja Sama Bareng MediaTek, Mau Bikin Apa, nih?
- Implan Chip ke Otak Buatan Elon Musk Disetujui FDA, Ngeri-Ngeri Sedap
- Anda Lebih Sering Digigit Nyamuk daripada Orang Lain? Ini Sebabnya
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit
-
Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku