Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Baterai elektronik dan kendaraan listrik merupakan bagian penting dari teknologi modern, namun mereka juga menimbulkan masalah lingkungan besar ketika tidak dikelola dengan benar.
Limbah baterai elektronik dan kendaraan listrik mengandung bahan berbahaya seperti timah, nikel, dan logam berat lainnya, yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan benar.
Dirangkum dari berbagai sumber, salah satu efek negatif dari limbah baterai elektronik adalah pencemaran tanah dan air. Baterai yang tidak dikelola dengan benar dapat membebaskan logam berbahaya ke lingkungan, yang dapat mempengaruhi kualitas air dan tanah sekitarnya. Ini dapat membahayakan ekosistem lingkungan, mempengaruhi kualitas hidup hewan dan tanaman, dan memperburuk kualitas air yang digunakan untuk irigasi dan minum.
Limbah baterai elektronik dan kendaraan listrik juga berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Logam berbahaya yang terkandung dalam limbah baterai dapat menyebar melalui lingkungan dan memasuki makanan dan minuman manusia. Ini dapat menyebabkan efek toksik dan kronis pada tubuh manusia, termasuk kerusakan ginjal, hati, dan otak.
Baca Juga
Solusi untuk mengatasi masalah limbah baterai elektronik dan kendaraan listrik adalah pengelolaan limbah yang baik. Ini termasuk pemilahan dan pengumpulan limbah baterai, serta pemrosesan limbah secara bijaksana untuk memisahkan bahan berbahaya dan memastikan bahwa mereka tidak membahayakan lingkungan atau kesehatan manusia.
Perusahaan dan pemerintah juga dapat berkontribusi dengan mempromosikan pemakaian baterai dan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan menyediakan fasilitas pengelolaan limbah yang efektif untuk mengatasi masalah ini.
Dengan mengatasi masalah limbah baterai elektronik dan kendaraan listrik, kita dapat memastikan bahwa teknologi modern dapat berkembang dengan cara yang ramah lingkungan dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat hidup dalam lingkungan yang sehat dan lestari.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Q1 2023: Penjualan Mobil dan Motor Listrik di Tokopedia Naik 2 Kali Lipat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari
-
Apakah Layar OLED Lebih Mudah Rusak Dibanding IPS LCD?