Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada tanggal 11 Maret 2023, Gunung Merapi meletus dan menyebabkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk di Magelang. Dampak abu vulkanik dapat mengganggu aktivitas dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Abu vulkanik mengandung silika kristal yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Jumlah abu vulkanik yang menutupi lingkungan atau terhirup masuk ke paru-paru juga mempengaruhi dampak yang ditimbulkan.
Beberapa dampak abu vulkanik termasuk gangguan pernapasan akut, jadwal penerbangan tertunda, iritasi dan alergi pada kulit dan mata, ketersediaan air bersih yang terbatas.
Begini rincian lima efek buruk abu vulkanik yang perlu kamu tahu:
Baca Juga
-
Bjorka Bermanuver Lagi, Klaim Bocorkan Data BPJS Ketenagakerjaan dan Data Penting Ini
-
Deretan Instansi yang Datanya Pernah Diobok-obok Bjorka, BPJS Ketenagakerjaan yang Terbaru?
-
Hasil Pertandingan dan Klasemen MPL Season 11 Week 4: RRQ Lose Streak, ONIC di Pucuk
-
Bjorka Kembali Lagi: Data BPJS Ketenagakerjaan Diduga Disikat, Dijual Seharga Berapa?
-
Susul Kanada, Belgia Kini Ikutan Melarang Penggunaan TikTok
- Gangguan pernapasan akut seperti asma, bronkitis, dan PPOK bisa terjadi akibat abu vulkanik yang masuk ke dalam paru-paru.
- Tinggi erupsi abu vulkanik bisa mencapai beberapa kilo dari puncak gunung, menyebabkan jadwal penerbangan tertunda karena abu mengganggu pandangan mata pilot.
- Abu vulkanik juga bisa menyebabkan iritasi pada mata dan kulit karena mengandung unsur silika, mineral, dan bebatuan.
- Hujan abu vulkanik dapat mengkontaminasi air bersih dan saluran air bisa tersumbat, menyebabkan ketersediaan air bersih terbatas.
- Adanya kristal silika bebas di dalam abu vulkanik dapat meningkatkan risiko silikosis, yaitu penyakit paru-paru fatal yang ditandai dengan mengi, batuk berdahak, dan penurunan berat badan.
Suara.com/Hillary Sekar Pawestri
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
-
One Piece: Mengapa Eiichiro Oda Mengambil Cuti selama Sebulan?
-
Fitur Android Terbaru Bikin Pengguna Bisa Periksa Battery Health secara Langsung
-
Anak yang Diberi Smartphone Sejak Dini Rentan Alami Masalah Kejiwaan, Menurut Studi
-
Kalkulator Mental Health Viral di TikTok, Cara Cek Kesehatan Mental Online
-
Secara Sains, 3 Manfaat Puasa Selain untuk Kesehatan Tubuh
-
Apa Saja Gunung Berapi Aktif yang Ada di Indonesia? Ini 68 di Antaranya
-
Apakah Abu Vulkanik Sama dengan Pasir untuk Konstruksi?