Sabtu, 20 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 08 Mei 2023 | 13:39 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para ilmuwan planet asal Perancis dari Universitas Côte d'Azur dan Institut Mekanika Langit dan Perhitungan Efemerida baru-baru ini membangun model komposisi internal Bulan berdasarkan data misi, dan mengungkapkan temuan yang cukup mengejutkan. Temuan baru mengungkapkan bahwa inti Bulan terdiri dari 'jantung' besi padat yang mirip dengan kerja internal Bumi.

Untuk mencapai kesimpulan tersebut, para peneliti mengumpulkan dan mensintesis pengamatan dari sejumlah misi lunar yang meneliti medan gravitasi, komposisi permukaan, topografi, dan pola gerak orbital sekitar Bumi. Para peneliti kemudian memodelkan berbagai variasi struktur internal Bulan, membandingkan hasil dengan data observasional yang telah dikumpulkan selama misi Apollo.

Menurut laporan dari Sputnik News, para peneliti menemukan bahwa pengamatan mendukung keyakinan yang sudah ditetapkan sebelumnya bahwa dalam evolusi Bulan, komponen yang lebih padat tenggelam ke pusatnya dan yang lebih ringan mengapung ke atas mantel satelit. Dipercayai bahwa penentuan ini dapat menjelaskan bagaimana jejak elemen Bumi yang langka ditemukan di permukaan Bulan.

Ilustrasi bulan. (Pixabay)

Struktur ini menyerupai interior Bumi, tetapi inti padat satelit terdiri dari logam dengan densitas yang dekat dengan besi. Para peneliti memperkirakan radius inti luar menjadi 362 kilometer (km) dan inti dalam menjadi 258 km ± 40 km, yang merupakan sekitar 15% dari radius satelit. Studi sebelumnya sudah menetapkan keberadaan inti cair, tetapi teori bahwa ada inti padat memiliki sedikit bukti, terutama karena ukurannya yang kecil.

Para ilmuwan percaya bahwa Bulan muncul sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, terbentuk dari fragmen yang terlempar ke angkasa setelah Bumi bertabrakan dengan Teia - sebuah planet hipotetis seukuran Mars. Di orbit, fragmen ini dengan cepat bergabung dan membentuk sebuah objek langit baru yang perlahan mendingin menjadi satelit.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet