Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) baru-baru ini mengembangkan aplikasi khusus untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.
Dilansir dari Suara.com ''BMKG telah mengembangkan aplikasi sistem pemantauan yang memfokuskan pada aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau agar dapat memberikan peringatan yang lebih cepat,'' kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat jumpa pers di Gedung BMKG, Selasa (25/12) malam.
Menurutnya, sistem aplikasi ini hanya dikembangkan khusus untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau yang sewaktu-waktu dapat memicu terjadnya longsor dan menyebabkan tsunami.
Pihaknya pun meminta juga kepada masyarakat untuk terus memonitor perkembangan informasi terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau tersebut.
Baca Juga
-
Adil dan Nasionalis, Netizen Ini Bagi Indomie dengan Timbangan
-
Tak Butuh Waktu Lama, Pasangan Gamer PUBG Ini Naik Pelaminan
-
Mario Bros Hingga Naruto, Ini Deretan Game Paling Dinanti Tahun 2019
-
Bezel dan Layar Lebih Tipis, iPad Mini 5 Bakal Rilis 2019
-
Deretan Foto Menakjubkan Ini Bikin Kamu Bilang ''Wow''
''Jadi, informasi akan kami terus 'update', mohon tetapi diikuti dimonitor melalui situs, media sosial ataupun aplikasi mobile info BMKG serta aplikasi mobile magma Indonesia dari Badan Geologi karena aplikasi magma Indonesia ini akan memberikan peringatan dini tentang level aktivitas Gunung Anak Krakatau,'' tambahnya.
Hal itu, kata dia, agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan.
"Kami menyadari dalam situasi seperti ini selalu muncul isu-isu yang menyesatkan maka agar kita tidak mudah bingung dengan isu tersebut mohon segera kalau dengar isu mohon cek itu tadi baik situs, media sosial, info BMKG ataupun aplikasi mobile magma Indonesia karena ini terkait dengan erupsi vulkanik," ucap Dwikorita.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB, korban jiwa akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 492 orang.
BNPB juga mencatat hingga hari ketiga pascatsunami Selat Sunda, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi akibat tsunami pada Sabtu (22/12) malam tersebut.
Tsunami Selat Sunda tersebut berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus, Provinsi Lampung.
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Status Gunung Anak Krakatau Siaga Level III, Dilarang Mendekat
-
Letusan Gunung Berapi Tonga Dianggap Saingi Krakatau, Jadi Terbesar Sejak 1883
-
Menakjubkan, NASA Ungkap Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
-
Terpopuler: Gunung Anak Krakatau Usai Erupsi dan Potret Hewan Terisolasi
-
LAPAN Bagikan Foto Gunung Anak Krakatau Setelah Terjadi Erupsi
-
LAPAN Ungkap Video Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau dari Luar Angkasa
-
Ini Kata LAPAN Soal Dentuman Misterius saat Erupsi Gunung Anak Krakatau
-
Ini Kata Volkanolog ITB Soal Suara Dentuman di Depok dan Jakarta
-
Dentuman Misterius Jadi Teror di Indonesia, Fenomena Gempa Langit?
-
Kilas Balik Sejarah, Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883