Hitekno.com - Apple dituntut penggunananya karena memiliki otentikasi dua faktor miliknya terlalu lama. Kebijakan ini dinilai sebagai paksaan dari perusahaan kepada penggunanya.
Apple dianggah memaksa penggunanya untuk tidak menonaktifkan otentikasi dua faktor lebih dari 2 minggu.
Pengguna yang berasal dari New York, Jay Brodsky, mengakui telah menuntut Apple di pengadilan California, Amerika Serikat karena kebijakan perusahaan tersebut telah membuang waktunya.
Tuntutan tersebut berisi bahwa Brodsky dan jutaan konsumen yang memiliki kondisi yang sama di seluruh dunia telah menderita kerugian ekonomi.
Baca Juga
Ia menuduh Apple membuang waktu pribadi mereka hanya untuk login sederhana.
Dalam dokumen pendukung, Apple mengatakan bahwa kebijakannya mencegah pelanggan mematikan otentikasi dua faktor setelah dua minggu.
Hal itu karena fitur tertentu dalam versi terbaru iOS dan macOS memerlukan tingkat keamanan ekstra ini.
Brodsky menuduh bahwa email yang dikirim Apple setelah otentikasi diaktifkan tidak cukup untuk memperingatkan pengguna bahwa pengaturan tidak dapat dibatalkan.
Apple dituntut pengguna setelah beberapa proses otentikasi dianggap cukup lama sehingga menguras waktu pribadi pengguna.
Brodsky mengklaim bahwa beberapa proses tersebut memakan waktu dua hingga lima menit. Pertama, penggugat harus memasukkan kata sandi pada perangkat yang ia minati.
Kedua, penggugat harus memasukkan kata sandi pada perangkat terpercaya lain untuk masuk. Ketiga, secara opsional, penggugat harus memilih ''Trust'' atau ''Dont Trust'' pada pesan pop-up.
Keempat, penggugat harus menunggu untuk menerima kode verifikasi enam digit pada perangkat kedua yang dikirim oleh Apple Server di internet.
Akhirnya, penggugat harus memasukkan kode verifikasi enam digit yang diterima pada perangkat pertama yang ia coba masuki.
Proses berbelit-belit tersebut membuat Brodsky kehilangan waktu 2-5 menit setiap login.
Dikutip dari Apple Insider, gugatan tersebut menuntut ganti rugi, tujuan, dan hukuman pada Apple sesuai dengan Computer Fraud and Abuse Act.
Permintaan serta jumlah nominal ganti rugi yang diajukan oleh penuntut sayangnya tidak tercantum pada arsip yang tersebar ke publik.
Apple dituntut secara resmi setelah pengguna merasa perusahaan tersebut melanggar hukum Privasi California.
Terkini
- Sejak 2010, Ini Total Penjualan Smartphone Samsung Galaxy
- Duel Smartphone Flagship, Perbandingan Xiaomi Mi 9 vs Samsung Galaxy S10
- Samsung Galaxy S10 Plus Terlalu Mahal, Ini Alternatifnya
- Tak Perlu ke Toko, Sneaker Idaman Bisa DIcoba Lewat Aplikasi Wanna Kicks AR
- Kapan Realme 3 Hadir ke Indonesia? Ini Jawabannya
- Selisih Harganya Jauh, Ini Beda Samsung Galaxy S10 dan Galaxy S10 Plus
- Dihargai Murah Banget, Xiaomi Mi 9 Ludes Saat Pre-Sale
- Realme 3 Gunakan MediaTek Helio P70, Ini Wujud Resminya
- Update Baru Gmail di Android, Tampilannya Jadi Begini
- Gahar dan Kekinian, Ini Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy S10
Berita Terkait
-
Rilis di 100 Negara, Layanan Streaming TV Apple Siap Saingi Netflix
-
Varian iPhone XS Warna Merah akan Diluncurkan di China
-
Serem, Rating Aplikasi Bukalapak Anjlok di App Store dan Google Play Store
-
Huawei Menghempaskan Apple di China, Sentimen Nasionalisme?
-
Ariana Grande dan Khalid Bintangi Iklan Memoji Apple Terbaru
-
Google Kembangkan Sepatu Pintar yang Dilengkapi Sensor Peringatan Gemuk
-
Tutup Celah Keamanan FaceTime, Apple Rilis Update
-
Apple Mulai Jual iPhone Bekas, Ini Harganya
-
Apple iPhone Baru Gunakan iOS 13, Tiga Kamera Utama, dan Kamera 3D
-
Siap-siap, Apple Cuma Berikan iOS 13 pada iPhone 7 ke Atas