Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Senin, 11 Februari 2019 | 15:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Apple dituntut penggunananya karena memiliki otentikasi dua faktor miliknya terlalu lama. Kebijakan ini dinilai sebagai paksaan dari perusahaan kepada penggunanya.

Apple dianggah memaksa penggunanya untuk tidak menonaktifkan otentikasi dua faktor lebih dari 2 minggu.

Pengguna yang berasal dari New York, Jay Brodsky, mengakui telah menuntut Apple di pengadilan California, Amerika Serikat karena kebijakan perusahaan tersebut telah membuang waktunya.

Tuntutan tersebut berisi bahwa Brodsky dan jutaan konsumen yang memiliki kondisi yang sama di seluruh dunia telah menderita kerugian ekonomi.

Ia menuduh Apple membuang waktu pribadi mereka hanya untuk login sederhana.

Dalam dokumen pendukung, Apple mengatakan bahwa kebijakannya mencegah pelanggan mematikan otentikasi dua faktor setelah dua minggu.

Hal itu karena fitur tertentu dalam versi terbaru iOS dan macOS memerlukan tingkat keamanan ekstra ini.

Brodsky menuduh bahwa email yang dikirim Apple setelah otentikasi diaktifkan tidak cukup untuk memperingatkan pengguna bahwa pengaturan tidak dapat dibatalkan.

Sampel email ketika otentikasi dua faktor diaktifkan pengguna pada akun icloud pengguna. (Apple Insider)

Apple dituntut pengguna setelah beberapa proses otentikasi dianggap cukup lama sehingga menguras waktu pribadi pengguna.

Brodsky mengklaim bahwa beberapa proses tersebut memakan waktu dua hingga lima menit. Pertama, penggugat harus memasukkan kata sandi pada perangkat yang ia minati.

Kedua, penggugat harus memasukkan kata sandi pada perangkat terpercaya lain untuk masuk. Ketiga, secara opsional, penggugat harus memilih ''Trust'' atau ''Dont Trust'' pada pesan pop-up.

Keempat, penggugat harus menunggu untuk menerima kode verifikasi enam digit pada perangkat kedua yang dikirim oleh Apple Server di internet.

Logo Apple. (Pexels/ Armand Valendez)

Akhirnya, penggugat harus memasukkan kode verifikasi enam digit yang diterima pada perangkat pertama yang ia coba masuki.

Proses berbelit-belit tersebut membuat Brodsky kehilangan waktu 2-5 menit setiap login.

Dikutip dari Apple Insider, gugatan tersebut menuntut ganti rugi, tujuan, dan hukuman pada Apple sesuai dengan Computer Fraud and Abuse Act.

Permintaan serta jumlah nominal ganti rugi yang diajukan oleh penuntut sayangnya tidak tercantum pada arsip yang tersebar ke publik.

Apple dituntut secara resmi setelah pengguna merasa perusahaan tersebut melanggar hukum Privasi California.

BACA SELANJUTNYA

iPhone SE Generasi Terbaru Disinyalir Belum akan Nongol hingga Tahun Depan