Xiaomi Sangat Berambisi Menjadi Penyedia Smartphone 5G Pertama di China

Hitekno.com - CEO Xiaomi, Lei Jun, memberikan wawancara eksklusif dengan China Central Television (CCTV) pada hari Kamis (28/02/2019). Di dalam sebuah acara yang dinamakan Forum Boao for Asia 2019, Lei Jun berambisi bahwa mereka harus menjadi yang pertama dalam menyediakan smartphone 5G di China.

Lei mengisyaratkan bahwa investasi kesuluruhan dalam R&D 5G sangat tinggi. Mereka berambisi menjadi penyedia smartphone 5G nomor satu.

Karena tahun ini (2019) adalah tahun pertama untuk smartphone 5G, Lei Jun mengatakan bahwa Xiaomi harus terlihat menjadi produsen yang menonjol di pasar.

Mereka berambisi menjadi salah satu batch pertama penyedia smartphone 5G.

Ia juga menyatakan bahwa perusahaanya harus tetap siap untuk menghadapi lonjakan smartphone 5G di tahun 2020.

Pada tahun tersebut, Xiaomi akan mengenalkan lini produk baru smartphone 5G secepat mungkin.

Semakin banyak orang yang memiliki smartphone 5G dari Xiaomi, maka perusahaan mereka akan lebih cepat dalam melakukan ekspansi bisnis.

Xiaomi mengumumkan ponsel 5G pertamanya, Mi Mix 3 5G, pada MWC 2019 di Barcelona bulan Februari 2019.

Smartphone tersebut mirip dengan Mi Mix 3 original termasuk dalam hal desainnya. Hal yang membedakan ada pada chipset Snapdragon 855 yang sudah termasuk modem 5G.

Seperti yang telah diketahui, Mi Mix 3 varian biasa didukung dengan chipset Snapdragon 845 yang belum mendukung konektivitas 5G.

Dikutip dari Gizmochina, smartphone Mi Mix 3 versi 5G diharapkan tersedia pada bulan Mei 2019 di China.

Terkait ketersediaan smartphone 5G tersebut secara global, Lei Jun mengatakan bahwa itu tergantung kecepatan operator masing-masing negara dalam meluncurkan jaringan 5G mereka.

Ia juga menjelaskan bahwa Xiaomi sangat berkomitmen dalam mengembangkan smartphone 5G.

Bahkan ia mengklaim bahwa investasi R&D perusahaan mereka telah meningkat 80 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Melihat klaim Lei Jun tersebut, akan sangat menarik menantikan smartphone 5G Xiaomi yang kabarnya telah menghabiskan investasi yang banyak.