Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 04 Juli 2019 | 21:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sempat mengungkap kalau perusahaan dari negaranya boleh bekerja sama dengan Huawei.

"Atas permintaan perusahaan teknologi kami, dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan perusahaan China membeli produk dari mereka (perusahaan AS) yang tidak akan berdampak pada Keamanan Nasional kami," tulis Donald Trump di akun Twitternya setelah pertemuan dengan presiden China.

Namun perkataan Trump tersebut tidak senada dengan kebijakan pemerintah AS. Menurut yang diwartakan The Verge, Huawei masih dalam blacklist negara tersebut.

Apa yang dikatakan presiden AS ini malah menimbulkan kebingungan bagi Huawei maupun perusahaan teknologi negara tersebut.

Menurut laporan Reuters, staf pemerintah AS masih meperlakukan Huawei sebagai perusahaan yang masuk dalam blacklist mereka.

Pada Mei 2019, Donald Trump telah menandatangani daftar blacklist perusahaan yang dianggap membahayakan keamanan nasional. Kebijakan yang memaksa perusahaan AS memutuskan kerja sama.

Huawei menjadi sorotan utama, karena perusahaan teknologi asal China ini menjadi pembeli banyak komponen teknologi dari perusahaan AS.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Instagram/ realdonaldtrump)

Perusahaan AS tidak hanya dilarang bekerja sama dan menjual produk ke Huawei, juga tidak membolehkan teknologi asal negara tersebut digunakan.

Kebijakan pemerintah AS ini membuat kondisi Huawei sempat terpojok. Dan masa depan smartphone Huawei juga menjadi tanda tanya.

Namun kebijakan pemerintah AS ini mendapatkan tentangan dari sejumlah perusahaan. Beberapa perusahaan bahkan mengirimkan wakilnya untuk melobi kebijakan ini.

Dari Google, Intel, Qualcomm, dan beberapa perusahaan lain dikabarkan telah melakukan lobi ke pemerintah AS. Mereka menginginkan diperkenankan menjual produk ke Huawei.

Logo Huawei. (Huawei)

Namun pemerintah AS tetap bersikukuh dengan alasan keamanan nasional dan ekonomi. Hal ini membuat posisi Huawei tidak membaik.

Sampai pada akhirnya, dalam pertemuan G20 di Jepang yang mempertemukan presiden AS dan China. Keduanya terlibat dalam perbincangan terkait perang dagang dan blacklist tersebut.

Setelah pertemuan dengan presiden China, Trump mengungkapkan kalau jalur kerja sama antar perusahaan AS dengan Huawei kembali dibuka.

Namun sayangnya, Donald Trump tidak mengatakan kapan dimulainya keputusan tersebut. Tidak ada tanggal yang disebutkan kapan perusahaan AS boleh menjual lagi produk ke Huawei.

Sehingga pemerintah AS termasuk departemen perdagangan AS masih berpegangan pada kebijakan Mei 2019 lalu yang telah ditandatangani Trump.

Huawei P30 Pro. (Nikkei)

Kondisi ini masih menempatkan Huawei di posisi yang terombang-ambing. Begitu juga dengan perusahaan AS yang masih tidak jelas boleh atau tidak.

Kita tunggu saja kabar perkembangan kebijakan pemerintah AS pada Huawei sekembalinya Trump. Apakah perusahaan AS bisa kembali menjual teknologi ke perusahaan China ini?

BACA SELANJUTNYA

Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?