Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Drama pemerintah Amerika Serikat (AS) - Huawei memang sempat melemahkan perusahaan asal China ini. Namun Huawei malah kebanjiran permintaan jaringan 5G.
Beberapa operator seluler dari berbagai negara ternyata masih percaya pada Huawei sebagai penyedia perangkat dan infrastruktur jaringan 5G.
Pemerintah AS sendiri sempat memberikan tekanan kepada negara-negara lain untuk menghindari Huawei dalam jaringan 5G dengan alasan keamanan.
Negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, dan Jepang pun sepakat untuk ikutan pemerintah AS dalam membanned produk jaringan dari Huawei.
Baca Juga
-
Bukan Apple, Malah Samsung dan Xiaomi yang Diuntungkan Drama Huawei - AS
-
Kalahkan Korea Selatan, AS Jadi yang Terkencang dalam Jaringan 5G
-
Bos Huawei: Teknologi 5G Kami Lebih Mahal dari Nokia dan Ericsson, Tapi..
-
Ini Alasan Negara Asia Memilih Abaikan Seruan AS untuk Boikot Huawei
-
NASA dan NOAA Peringatkan Jaringan 5G Bisa Berbahaya, Ini Penjelasannya
Namun negara-negara lain nampak tak menghiraukan seruan pemerintah AS untuk menghindari produk jaringan dari perusahaan asal China tersebut.
Mengutip dari Gizmochina, Huawei malah kebanjiran kontrak untuk infrastruktur dan jaringan 5G. Tidak hanya satu, bahkan lebih dari 50 negara telah sepakat.
28 dari 50 negara tersebut berasal dari Eropa, yang tidak lain juga aliansi dekat AS. Mereka tetap memilih Huawei sebagai partner dalam jaringan 5G.
Bahkan di Juli 2019 ini, Monako telah mengoperasikan jaringan 5G dengan Huawei sebagai suplier infrastruktur dan teknologi.
Sedangkan di Inggris, penyediaan jaringan 5G Huawei masih menjadi perdebatan. Bahkan sampai parlemen Inggris membahasnya secara serius.
Sebelumnya, berkat pertemuan antara Presiden China dan Rusia, perusahaan ini mendapatkan kontrak kerja membangun infrastruktur di negara tersebut.
Karena hubungan yang dekat dengan China, Rusia nampak tidak bermasalah dengan jaringan 5G yang ditawarkan oleh Huawei. Begitu juga dengan sejumlah negara lainnya.
Bahkan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia nampak menghiraukan imbauan pemerintah AS pada masalah keamanan jaringan 5G milik Huawei.
Terkini
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
- Dibekali HyperOS dan Optik Leica Generasi Terbaru, Xiaomi 14 Akhirnya Rilis Resmi di Indonesia
Berita Terkait
-
Huawei MateBook D 14, Laptop Premium Bobot Ringan dan Performa Kencang
-
Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
-
Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
-
Resmi Rilis ke Indonesia, Cek Apa yang Ditawarkan Huawei FreeBuds Pro 3
-
Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan
-
Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?
-
Solusi MediaTek untuk Menghadirkan Kecepatan Data 5G dan Efisiensi Daya
-
Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition, Hadir dengan Layar Bertekstur Serasa Kertas
-
Huawei Watch GT 4 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Cek Berapa Harga Smartwatch Ini
-
Huawei Watch GT 4 Rilis di Indonesia, Smartwatch Berdesain Elegan