Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Salah satu fitur kekinian yang bisa diperoleh pengguna saat memiliki smartphone flagship atau menengah premium adalah wireless charging. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa fitur wireless charging dan suhu panas yang diberikan ternyata dapat memperpendek umur baterai smartphone.

Dalam rincian spesifikasi, pengguna dapat dengan mudah menemukan berapa kapasitas baterai smartphone.

Namun hal yang sulit diketahui adalah berapa maksimal umur baterai dan jumlah siklus pengisian daya yang dimilikinya.

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal American Chemical Society (ACS) mengungkapkan bahwa fitur wireless charging dapat menciptakan sumber panas yang berbeda.

Sumber panas tersebut dapat mempengaruhi umur baterai atau memperpendek siklus maksimal pengisian daya pada smartphone.

Wireless Charging pada iPhone 8 Plus yang ditempatkan pada beberapa posisi, semakin panas maka umur baterai akan semakin menyusut. (Jurnal ACS)

Penelitian juga menekankan bahwa posisi wireless charging yang tidak benar menghasilkan panas berlebihan sehingga semakin memperpendek umur baterai smartphone.

Dikutip dari Phone Arena, penelitian di jurnal ACS menunjukkan bahwa untuk mendukung masa pakai baterai maksimum, maka suhu yang ada pada smartphone harus berkisar 15 derajat hingga 40 derajat Celcius.

Berbanding lurus, ketika suhu smartphone semakin panas, maka umur baterai juga semakin pendek.

Peneliti menggunakan 3 cara yaitu mengisi baterai smartphone menggunakan kabel, mengisi daya menggunakan wireless charging dengan posisi smartphone di tengah dan wireless charging dengan posisi smartphone agak menyamping.

Temperatur yang aman bagi baterai smartphone agar umur baterai maksimal. (Jurnal ACS)

Saat menggunakan kabel, suhu yang ada tidak melebihi 27 derajat Celcius.

Sementara saat melakukan wireless charging dengan posisi di tengah, smartphone terpapar oleh suhu puncak sebesar 30,5 derajat Celcius, kemudian mulai menurun selama paruh kedua sesi pengisian.

Pengisian daya menggunakan fitur wireless charging dengan posisi smartphone agak menyamping juga menghasilkan suhu puncak yang sama.

Namun suhu panas yang terpapar dalam pengisian ini justru menahan suhu puncak selama 70 menit lebih lama.

Suhu yang dihasilkan saat smartphone berada di tengah dan di samping perangkat wireless chager. (Jurnal ACS)

Kesimpulannya adalah ketika kamu menggunakan wireless charging, pastikan smartphone berada di tengah perangkat dan dalam keadaaan tidak beroperasi.

Ketika smartphone masih beroperasi dan bahkan peletakannya tidak sesuai, itu akan menimbulkan suhu panas yang berlebih.

Suhu panas itu membuat umur baterai smartphone menjadi lebih pendek.

Atas penelitian ini, pengguna diharapkan lebih bijak dalam menggunakan fitur wireless charging agar umur baterai smartphone dapat lebih lama.

BACA SELANJUTNYA

Xiaomi Capai Pertumbuhan Laba Bersih 126,3 Persen di 2023, Tembus 19,3 miliar RMB