Jum'at, 26 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Rabu, 12 Februari 2020 | 18:56 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Meningkatkann kewaspadaan akan penyebaran virus corona, China merilis aplikasi yang memungkinkan pengguna berisiko terkena virus corona. 

Disebut "close contact detector", aplikasi ini memberi tahu penggunanya bila tengah berada di dekat seseorang yang terinfeksi atau diduga memiliki virus Corona.

Jika pengguna diidentifikasi berisiko terinfeksi maka disarankan untuk tetap berada di rumah dan memberi tahu otoritas kesehatan setempat.

Menurut kantor berita Xinhua, aplikasi ini dikembangkan bersama departemen pemerintah dan China Electronics Technology Group Corporation, serta didukung oleh data dari otoritas kesehatan dan transportasi.

Pemerintah China diketahui memang melakukan pengawasan tingkat tinggi terhadap warganya, terlebih dalam hal perlindungan data.

Namun, menurut para ahli di lapangan, dalam kasus wabah virus Corona seperti ini, penggunaan data tersebut tidak akan dipandang sebagai hal yang kontroversial.

"Di China, dan di seluruh Asia, data tidak dilihat sebagai sesuatu yang harus dikunci. Itu adalah sesuatu yang dapat digunakan asalkan dilakukan secara transparan dengan persetujuan. Dan dalam perspektif China, aplikasi close contact detector adalah layanan yang sangat berguna bagi warga, yang digunakan demi kebaikan," ujar Piper Carolyn Bigg, pengacara teknologi di firma DLA yang berbasis di Hong Kong, seperti dikutip dari BBC.

Untuk menggunakannya, pengguna dapat memindai kode QR melalui smartphone menggunakan aplikasi seperti layanan pembayaran Alipay atau media sosial WeChat.

Setelah aplikasi baru terdaftar dengan nomor telepon, pengguna diminta untuk memasukkan nama dan nomor ID. Setiap nomor telepon yang terdaftar dapat digunakan untuk memeriksa status hingga tiga nomor ID.

Ilustrasi berbagai aplikasi di ponsel Android. [Shutterstock]

Pemerintah China menyebut close contact detector dapat digunakan untuk orang-orang yang tidak memiliki perlindungan efektif, dicurigai, atau kasus-kasus ringan ketika orang tersebut sakit dan tidak menunjukkan gejala terinfeksi.

Aplikasi ini cocok digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam satu lingkungan bersama-sama, para murid yang berbagi ruang kelas, atau tinggal di rumah yang sama.

Aplikasi ini juga bisa digunakan oleh staf medis, anggota keluarga, atau orang lain yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Visa Digital Nomad: Bekerja Sambil Liburan Keliling Dunia