Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 08 Juli 2020 | 15:53 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Petinggi Sharp Indonesia mengakui bahwa industri elektronik cukup terpukul atas pandemi corona COVID-19 yang terjadi secara global. Meski begitu, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) justru meraih rekor penjualan.

Dalam Web Conference yang diadakan pada hari ini (08/07/2020) Sharp Indonesia membeberkan strategi serta pencapaian perusahaan saat pandemi.

Shinji Teraoka, selaku President Director PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) mengungkapkan bahwa mereka tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai standar yang disarankan pemerintah Indonesia.

Ia yakin bahwa Sharp bisa melalui pandemi ini menggunakan strategi khusus yang sudah disiapkan oleh perusahaannya.

Andry Adi Utomo selaku National Sales Sr. General Manager Sharp Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaan justru mencetak rekor penjualan saat pandemi.

Shinji Teraoka selaku President Director Sharp Indonesia. (Sharp Web Conference)

Meski begitu, ia tak menampik bahwa mereka sempat mengalami perlambatan penjualan.

Di sektor global, industri elektronik menempati peringkat ketujuh sebagai industri yang cukup terdampak pada pandemi Covid-19.

Berdasarkan data dari BPS, konsumsi rumah tangga di kuartal pertama 2020 hanya tumbuh sekitar 2,84 persen.

Pada bulan April dan Mei, Sharp mengalami penurunan produksi terkait barang elektronik seperti kulkas, mesin cuci dan TV sebesar 20 persen.

Andry Adi Utomo selaku National Sales Sr. General Manager Sharp Indonesia. (Sharp Web Conference)

Produksi mereka mulai membaik, terutama pada Juni 2020, di mana produksi TV mencapai peningkatan 40 persen.

Meski pandemi, Sharp justru mencetak rekor penjualan sebanyak 20 juta kulkas pada April 2020.

Rekor ini diraih setelah mereka memproduksi kulkas di Indonesia sejak tahun 1981.

Andry Adi Utomo mengungkapkan bahwa jika kulkas ini dijejerkan maka panjangnya bisa mencapai 3 kali panjang dari Sabang sampai Merauke.

Grafik peningkatan kulkas Sharp. (Zoom Conference Sharp)

Ini juga menandai kiprah mereka sepanjang 50 tahun di Indonesia. Sebagai informasin, cikal bakal SEID yaitu PT Yasonta, sudah ada di Indonesia sejak 1970.

Terkait strategi, Sharp Indonesia lebih fokus mengembangkan barang elektronik yang berkaitan Health Product dan LifeStyle Product.

Mereka juga berkomitmen mengembangkan barang elektronik pada ekosistem IoT ke depannya.

Healty Product Sharp yang menjadi fokus penjualan saat pandemi. (Zoom Conference Sharp)

Life Style Product yang diharapkan dapat membantu mereka saat pandemi adalah laptop, smartphone, hingga LED.

Beberapa produk yang telah diluncurkan termasuk laptop Sharp Portege A30, HP Sharp Aquos R3, Aquos Zero 2, dan Aquos LED TV.

Health Product seperti Air Purifier dan Air Conditioner yang masuk dalam perangkat IoT sudah dilengkapi dengan teknologi plasmacluster di mana Sharp mengklaim bahwa teknologi ini bisa membunuh bakteri, virus dan jamur.

Lemari Es Kirei Sakura. (Sharp)

Konferensi virtual Sharp ini juga mengenalkan lini kulkas terbaru mereka yang dinamai Sakura Series Kirei III.

Produk Kirei III dilepas kepasaran dengan harga Rp 1.600.000 untuk kapasitas 133 liter, Rp 1.800.000 untuk kapasitas 166 liter, dan Rp 2.000.000 untuk kapasitas 184 liter.

Dengan adanya diferensiasi terutama strategi mereka yang fokus pada Health dan Lifestyle Product, Sharp yakin bahwa mereka dapat melewati tantangan pandemi yang cukup sulit.

BACA SELANJUTNYA

Pentingnya Edge AI untuk IoT Generasi Mendatang