Jum'at, 19 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Rabu, 09 November 2022 | 15:21 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Apple memperikirakan pengiriman model iPhone 14 premium bakal lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya menyusul pemotongan produksi yang signifikan di pabrik yang dilanda virus di China.

Dilansir dari NY Post, hal ini mengurangi prospek penjualannya untuk musim liburan akhir tahun yang sibuk.

Permintaan untuk smartphone kelas atas yang dirakit di pabrik Foxconn di Zhengzhou telah membantu Apple tetap menjadi titik terang di sektor teknologi, mengingat sektor ini sedang babak belur oleh pengurangan pengeluaran konsumen di tengah lonjakan inflasi dan suku bunga.

Tetapi vendor yang berbasis di Cupertino, California itu telah menjadi korban kebijakan nol-COVID-19 China, yang telah membuat perusahaan global termasuk Canada Goose dan Estee Lauder menutup toko lokal dan memangkas perkiraan.

"Fasilitas ini saat ini beroperasi dengan kapasitas yang berkurang secara signifikan," kata Apple hari Minggu tanpa merinci skala pengurangan tersebut.

"Kami terus melihat permintaan yang kuat untuk model iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Namun, kami sekarang mengharapkan pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max yang lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kamera iPhone 14 Pro series. (Apple)

Saham Apple tergelincir 1% menjadi 136,89 dolar AS pada hari Senin (7/11/2022).

Bulan lalu terdapat laporkan bahwa output iPhone dapat merosot sebanyak 30% pada bulan November di pabrik Foxconn di Zhengzhou, salah satu yang terbesar di dunia, karena pembatasan COVID-19.

Pabrik di China tengah, yang mempekerjakan sekitar 200.000 orang, telah diguncang oleh ketidakpuasan atas langkah-langkah ketat untuk mengekang penyebaran COVID-19, dengan banyak pekerja melarikan diri dari lokasi tersebut.

Peneliti pasar TrendForce minggu lalu memangkas perkiraan pengiriman iPhone untuk Oktober-Desember sebesar 2 juta menjadi 3 juta unit, dari 80 juta, karena masalah pabrik.

Foxconn Taiwan adalah produsen elektronik kontrak terbesar di dunia dan pembuat iPhone terbesar Apple, terhitung 70% dari pengiriman secara global.

Produsen ini memiliki lokasi produksi iPhone di India dan Cina selatan, tetapi yang terbesar adalah di kota Zhengzhou di provinsi Henan, Cina timur.

Atas permintaan pemerintah setempat, Foxconn mengatakan akan menerapkan langkah-langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19, termasuk membatasi pergerakan karyawan antara asrama dan area pabrik mereka.

BACA SELANJUTNYA

Benarkah Pengguna Android Berbondong-bondong Pindah ke iPhone? Begini Kata Riset