Hitekno.com - Teknologi smartphone semakin maju dari hari ke hari. Akibatnya, konsumen sekarang dapat memperoleh kinerja HP kelas dari ponsel kelas menengah dan bahkan entry-level.
Ini bermanfaat bagi konsumen karena berarti lebih sedikit biaya, tetapi sayangnya memiliki dampak negatif pada produsen.
Menurut laporan terbaru, dari Gizmochina, tingkat persediaan smartphone Xiaomi yang tinggi dan merek Android lainnya telah menjadi perhatian karena penjualan yang buruk pada tahun 2022.
Tingkat persediaan (stok dagangan) smartphone Xiaomi dan merek Android lainnya yang tinggi telah menjadi perhatian setelah penjualan yang buruk pada tahun 2022.
Baca Juga
Dengan permintaan smartphone yang melambat, banyak perusahaan telah ditinggalkan dengan persediaan berlebih, yang menyebabkan tantangan bagi seluruh rantai pasokan Android.
Xiaomi, khususnya, telah bergulat dengan persediaan komponen tingkat tinggi, setara dengan sekitar 20-30 juta smartphone. Situasinya paling parah dalam hal prosesor, dengan MediaTek dan Qualcomm sebagai pemasok utama.
Untuk mengatasi masalah ini, Xiaomi dan merek Android lainnya harus menyesuaikan tingkat inventaris atau stok mereka dalam beberapa bulan mendatang.
Ini mungkin melibatkan pengurangan produksi, pemotongan biaya, dan menemukan cara baru untuk menghasilkan permintaan.
Misalnya, perusahaan mungkin fokus pada peluncuran produk baru, berinvestasi dalam pemasaran, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Solusi lain adalah dengan mengeksplorasi pasar baru dan berekspansi secara global. Ini dapat membantu perusahaan menjangkau pelanggan baru dan mengurangi dampak penurunan permintaan di pasar yang ada.
Xiaomi, misalnya, telah memperluas kehadirannya di pasar internasional, termasuk Eropa dan India. Selain itu, perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk mendiversifikasi lini produk mereka untuk mengurangi ketergantungan pada smartphone.
Contoh, Xiaomi telah mengeksplorasi kategori produk lain seperti perangkat rumah pintar, laptop, dan kendaraan listrik.
Tingkat inventaris yang tinggi dari smartphone Xiaomi dan merek Android lainnya berfungsi sebagai peringatan bagi rantai pasokan Android.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan harus menyesuaikan tingkat inventaris mereka, menjelajahi pasar baru, dan mendiversifikasi lini produk mereka.
Dengan demikian, mereka dapat mengatasi dampak penurunan permintaan dan mengamankan pertumbuhan mereka di masa depan.
Terkini
- Xiaomi Hadirkan Monitor Baru untuk Produktivitas dan Gaming
- Desain Ultra Slim Berbaterai Besar, Cek Berapa Harga Vivo V30e di Indonesia
- Harga Xiaomi Pad 6S Pro 12.4 di Indonesia, Tablet Layar Lebar untuk penuhi produktivitas dan kreativitas
- Hollyland Pyro H, Solusi Wireless Video Transmitter 4K
- Xiaomi Pad 6S Pro Rilis ke Indonesia, Tablet Baru Ditenagai Snapdragon 8 Gen 2
- Coros Vertix 2S Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
- Samsung Galaxy S24 Series Akhirnya Bisa Memakai Galaxy AI dengan Bahasa Indonesia
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
Berita Terkait
-
Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
-
Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
-
Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
-
Galaxy AI Segera Hadir di Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5
-
Memeriahkan Ramadan, POCO Indonesia Hadirkan Harga Menarik
-
Xiaomi Capai Pertumbuhan Laba Bersih 126,3 Persen di 2023, Tembus 19,3 miliar RMB
-
HP Flagship Xiaomi 14 Siap Hadir ke Indonesia, Catat Tanggalnya
-
Resmi Diluncurkan, Cek Apa Kelebihan Samsung Galaxy A55 5G dan Galaxy A35 5G
-
Performa hingga Fitur, Apa Saja Kelebihan POCO M6 Pro
-
Andalkan Desain Stylish dan Kemampuan Fotografi, Cek Berapa Harga Vivo V30 di Indonesia