Kamis, 02 Mei 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 13 Februari 2023 | 19:58 WIB

Hitekno.com - Di pasar smartphone, dominasi Android dan iOS agaknya mulai dianggap tak sehat, dan mungkin bisa teratasi dengan adanya pemain ketiga, seperti HarmonyOS misalnya.

Laporan terbaru oleh Strategy Analytics baru-baru ini mengungkapkan bahwa HarmonyOS Huawei memiliki pangsa pasar 2%. Meskipun ini hanya jumlah yang sangat kecil, ia menempatkan HarmonyOS di posisi ketiga secara global. Sistem dari Huawei berada di urutan ketiga setelah Android dan iOS di posisi pertama dan kedua.

Dilansir dari Gizchina, Android tetap menjadi "raja" dan sistem seluler yang paling banyak digunakan di dunia. Sistem oleh Google memiliki pangsa pasar 81% sementara iOS di posisi kedua berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 18%.

Kedua perusahaan menyumbang 99% dari pangsa pasar ponsel, yang masih sangat meningkat. Untuk alasan apa pun, pangsa pasar HarmonyOS saat ini adalah 2%, sedangkan pangsa keseluruhan sekarang melebihi 100%.

Jepang sama-sama prihatin dengan perilaku Android dan iOS yang hampir monopoli dan tidak bisa tinggal diam. Menurut Kyodo News, Komisi Perdagangan Adil Jepang mengeluarkan laporan survei tentang industri OS ponsel pada 9 September. Ini mengungkapkan kekhawatiran tentang oligopoli Apple dan Google, dua merek TI AS terbesar.

Menurut laporan tersebut, posisi teratas oleh sistem Amerika ini tidak terlalu baik untuk pengembang. Mengenai OS ponsel, pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan pengenalan pra-regulasi yang menentukan kegiatan terlarang sebelumnya.

"iOS" Apple dan "Android" Google menempati lebih dari 90% pasar OS ponsel di Jepang. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pasar OS dan metode penjualan APP gagal membentuk lingkungan kompetitif yang sehat karena monopoli dan oligopoli kedua perusahaan. Kedua merek berada dalam posisi yang kuat dibandingkan dengan penyedia aplikasi.

Bahkan, India juga mengkhawatirkan hal ini. Di antara sistem operasi seluler di India, akun iOS Apple dan Android Google untuk hampir semua saham. Menanggapi krisis semacam itu, India berencana untuk mengembangkan dan mempromosikan sistem yang disebut IndOS.

BACA SELANJUTNYA

Gandeng Datascrip, Dahua Hadirkan Android Smart TV ke Indonesia