Andalkan Tenaga Surya, Smartwatch Tangguh Garmin Instinct 2X Resmi Rilis

Hitekno.com - Garmin resmi meluncurkan rugged smartwatch atau jam tangan pintar tangguh dengan beragam fitur cerdas. Mengusung nama komersial sebagai Garmin Instinct 2X, smartwatch mempunyai baterai yang dapat diisi dengan tenaga surya.

Perangkat membawa beragam fitur seperti solar charging power glass, ketahanan air 10 ATM, tahan panas/goncangan, pembayaran nirsentuh, smart healt monitor, dan masih banyak lagi.

Garmin Instinct 2X Solar menampilkan desain analog dengan casing polimer yang diperkuat serat. 

Smartwatch mendukung pengisian tenaga surya yang diklaim menawarkan masa pakai baterai tak terbatas dalam mode khusus.

Perangkat mempunyai senter bawaan, GNSS multi-band, sensor pemantauan kesehatan/kebugaran, serta fitur hemat daya.

Wearable ini menampilkan layar bertenaga surya dan casing polimer 50 mm yang tangguh.

Garmin mengungkap bahwa Instinct memiliki ketahanan air hingga 100 meter dan mengusung sertifikasi militer MIL-STD-810.

Adanya sertifikasi militer membuat perangkat dapat digunakan dalam suhu ekstrem, kegiatan outdoor, serta tahan goncangan.

Dikutip dari NDTV, Garmin Instinct 2X mempunyai dimensi 50 x 50 x 14.5 mm dengan layar berukuran 27 x 27 mm beresolusi 176 x 176 piksel.

Smartwatch ini menawarkan masa pakai baterai 40 hari saat terisi oleh sinar Matahari dalam mode jam tangan pintar.

Apabila pengguna mengaktifkan mode GPS, smartwatch tangguh tersebut hanya memberikan masa pakai baterai 60 jam saja. Pilihan konektivitas termasuk Bluetooth dan GPS.

Selain itu, perangkat juga memiliki beberapa fitur keselamatan dan pelacakan bersama dengan monitor kesehatan pintar seperti pelacak detak jantung berbasis pergelangan tangan, monitor tidur, oksimeter denyut, pelacak stres, serta pelacak kesehatan wanita.

Instinct 2X Solar juga dapat mendeteksi insiden dalam aktivitas tertentu. Harga Garmin Instinct 2X dibanderol sebesar 450 dolar AS atau Rp 6,6 juta (kurs: Rp 14.700).

Garmin Instinct 2X masih tersedia di Amerika Serikat. Belum diketahui terkait ketersediaan secara global termasuk ke Indonesia.