Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 07 Juni 2018 | 19:54 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Game Dota 2 sempat merajai genre MOBA, dengan jumlah pemain jutaan. Namun kini popularitas Dota 2 sudah mulai tergerus hadirnya game MOBA mobile serperti Mobile Legends.

Dota 2 juga masih memegang cabang eSport dengan total hadiah terbesar saat ini. Belum ada yang bisa melampaui total hadiah dari kompetisi Dota 2.

Namun menurut statista.com, jumlah pemain Dota 2 ini dari hari ke hari makin menurun.

Jumlah pemain Dota 2 (sumber: statista.com)

Apa yang menyebabkan jumlah pemain Dota 2 ini makin terus berkurang dan banyak yang berpaling ke Mobile Legends?

Berikut ini beberapa alasan para pemain yang pindah ke Mobile Legends:

Lama permainan

sumber foto: pixabay

Untuk satu permainan Dota2 setidaknya membutuhkan waktu 60 menit, belum dengan nunggu lawan dan lain-lain.

Walaupun sudah ada Turbo, namun tetap saja satu pertandingan lebih dari 30 menit.

Mobile Legends menawarkan permainan yang cepat, cocok bagi pemain yang punya waktu terbatas.

Bermain di mana saja

Dota2 cuma ada di PC saja, yang tidak mudah dibawa-bawa. Walau ada laptop tapi tidak se-mobile ponsel.

Mobile Legends yang game mobile dapat dimainkan di mana saja, tidak terbatas seperti PC atau laptops.

Rumit

sumber foto: 9gag

Sistem permainan Dota 2 dianggap terlalu rumit dibanding Mobile Legends.

Awalnya kerumitan ini jadi tantangan bagi para pemain untuk menguasainya.

Sayangnya tidak semua orang seniat itu mempelajari game, banyak yang mencari mudahnya.

Kemudahan dalam bermain Mobile Legends ini membuat popularitasnya terus meningkat hingga ke kalangan non-gamer.

Spesifikasi hardware

sumber foto: lipitoronline.pw

Dota 2 memang tidak membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi, namun tidak bisa juga dengan sembarang PC.

Setidaknya membutuhkan PC atau laptop dengan harga di atas 3 jutaan.

Berbeda dengan Mobile Legends, cukup dengan smartphone harga satu jutaan pun sudah bisa memainkannya.

Banyak pemain Toxic

sumber foto: xonebros

Pemain Toxic adalah sebutan untuk pemain yang merusuh dan membuat permainan menjadi tidak sehat lagi.

Baik di Dota 2 maupun Mobile Legens, banyak pemain yang seperti ini.

Sayangnya di Dota 2, Valve dianggap terlalu lamban dalam menanggapi laporan para pemain.

Game mekanik Toxic

sumber foto: imgflip

Dota 2 membuat banyak quest yang memaksa pemain untuk menggunakan hero yang tidak dikuasainya.

Belum lagi pemain akan diminta melakukan sejumlah hal untuk menyelesaikan quest.

Ini yang membuat pemain jadi lebih fokus menyelesaikan quest dibanding menang dalam pertandingan.

Jual beli MMR

sumber foto: 9gag

Matchmaking Ratio (MMR) dibuat untuk mempertemukan pemain yang setingkat skill-nya dalam pertandingan.

Sayangnya banyak terjadi jual beli id dengan MMR tinggi ada juga jasa Joki MMR.

Sehingga pemain yang skillnya rendah dan pas-pasan bisa punya id dengan MMR tinggi.

Ketika di pertandingan, pemain yang beli MMR ini harus bertemu dengan pemain lain yang MMR-nya setingkat tapi skillnya lebih tinggi.

Terjadilah permainan yang tidak seimbang dan tidak sehat.

Hitekno.com/Agung Pratnyawan

BACA SELANJUTNYA

Apa Arti Hyper Carry di Mobile Legends?