Kamis, 18 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 29 Mei 2019 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Badan kesehatan dunia, WHO telah resmi memasukkan kecanduan main game sebagai penyakit mental dengan sebutan gaming disorder. Keputusan ini memang menimbulkan pro-kontra.

CEO Sony, Kenichiro Yoshida pun sependapat dengan WHO mengenai kecanduan main game. Bahkan ia juga mengungkapkan untuk memerangi masalah gaming disorder ini.

"Kita perlu menganggapnya dengan serius dan mengambil tindakan pencegahan," kata Kenichiro Yoshida seperti dikutip dari Kyodo News.

"Kami sudah menerapkan sistem rating (untuk membatasi pemain berdasarkan usia) dan akan mengambil tindakan berdasarkan standar kami sendiri," lanjutnya.

Sony juga telah memberikan setting parental control ke PlayStation 4 yang bisa membatasi jumlah waktu bermain anak di konsol game tersebut.

WHO sendiri resmi memasukkan dalam klasifikasi penyakit internasional. Langkah ini mendorong para profesional kesehatan untuk melakukan tindakan pada kasus ini.

Bukan game yang dilawan, melainkan bagaimana cara pencegahan dari gaming disorder ini. Banyak pihak mencari dan mengembangkan pencegahan kecanduan main game.

CEO Sony, Kenichiro Yoshida. (Sony)

Seperti CEO Sony tersebut, yang ingin lebih serius memerangi masalah kecanduan main game ini lebih serius. Walaupun ia tidak secara detail menjelaskan langkahnya.

Yang menjadi catatan, masalah ini tidak hanya menimpa pada anak-anak saja. Namun tidak sedikit kecanduan main game menimpa di usia dewasa.

Parental control seperti yang sudah ada di PlayStation 4 tentu saja tidak lagi berguna jika menghadapi kecanduan main game di usia dewasa.

BACA SELANJUTNYA

4 Fitur Samsung Galaxy A25 5G untuk Menunjang Mabar Lebih Seru