Senin, 29 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Senin, 17 April 2023 | 13:19 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - ONIC Esports tampil menawan di turnamen Mobile Legends: Bang Bang Professional League Season 11 (MPL Season 11). Landak Kuning bahkan tak menelan satu kekalahan pun di babak playoff.

Seorang analis sekaligus YouTuber gaming MLBB membeberkan beberapa alasan mengapa ONIC susah dikalahkan pada musim ini.

Sebagai informasi, ONIC meraih gelar juara setelah membantai EVOS dengan skor 4 vs 0 di Grand Final.

Partai puncak benar-benar berat sebelah mengingat Landak Kuning mampu mendominasi permainan.

Tak hanya Grand Final, ONIC terhitung tim yang OP di Playoff dan Regular Season.

Mereka meraup belasan poin yang tak mampu diraih oleh kompetitor di Musim Reguler. Landak Kuning juga tak pernah kalah di fase Playoff.

Analis sekaligus YouTuber gaming Mobile Legends, Heroisgod mengungkap sejumlah alasan mengapa ONIC terlalu kuat di MPL Season 11.

Pria yang dipanggil Hertod tersebut menilai bahwa musim ini memang terkesan membosankan karena ONIC "Too Strong".

"Parah sih MPL Season 11 ini. Saking parahnya gue sampai bosan nontonnya. Selain boring karena cepat, di bawah menit 15 menit, itu juga ONIC nggak blunder-blunder cuy. Gue nonton kemarin tuh cuma mau lihat blundernya kapan. ONIC disiplin parah," ungkap Hertod.

Berikut 4 faktor mengapa ONIC sulit dikalahkan di MPL Season 11:

1. Hero Pool Banyak dan Power Semua

Hero Pools ONIC di MPL Season 11. (MPL Indonesia)

 

Pemain ONIC mempunyai hero pool banyak sehingga Landak Kuning kerap unggul saat Draft Pick.

Kairi, Kiboy, dan Butss memiliki banyak pilihan hero yang sangat menguntungkan bagi tim.

Tak hanya piawai memakai Assassin, Kairi juga sering memilih Tank Jungler. Selain hero pool luas, pemain Landak Kuning juga mempunyai hero power kuat di hampir semua role.

Menurut Hertod, ONIC kerap mengamankan 3 hero fleksibel di awal dan 2 hero counter saat Draft Pick.

Ini memungkinkan ONIC untuk beradaptasi dengan hero lawan kemudian mengunggulinya.

2. Unggul Pressure dan Zoning Map

Alasan ONIC selalu menang di Playoff MPL Season 11. (YouTube/ Heroisgod)

 

ONIC benar-benar trengginas di Grand Final. Mereka memenangkan empat pertandingan di mana tiga laga berjalan kurang dari 15 menit.

Ini karena Landak Kuning unggul terkait pressure dan zoning map.

Menurut Hertod, ONIC kerap memenangkan trio mid-nya. Sebagai contoh, hero seperti Valentina, Fanny, Kaja dapat mendominasi di awal.

Karena sering terkena poking, EVOS menjadi tidak agresif dan tak mampu mengembangkan permainan.

Selain itu, tekanan dari ONIC membuat Macan Putih sering kehilangan objektif seperti Turtle dan Buff.

EVOS juga sering recall di early gegara pressure ketat ONIC. Hertod mengungkap bahwa "recall di early = mati".

3. Petik Keuntungan di Setiap War

Di balik matinya hero ONIC, mereka memperoleh keuntungan di tiap war.

Misal, ketika Kiboy bermain agresif dan melakukan poking, ia memang tumbang.

Meski begitu, ONIC mampu melakukan buying time di mana player ONIC lain dapat mengamankan objektif.

Landak Kuning unggul saat war kerena mereka mengamankan keuntungan di setiap team fight.

Contoh lain ketika Sanz dan Kiboy tumbang di game keempat.

Mereka tetap untung karena Kairi bisa menciduk Branz dan Hijumee memakai Hayabusa.

4. Squad ONIC Lengkap

ONIC juara MPL Season 11. (MPL Indonesia)

 

Hertod menilai bahwa ONIC diisi oleh pemain-pemain berkualitas.

Selain itu, Landak Kuning juga mempunyai pelatih yang lengkap.

Mereka memiliki head coach cerdas seperti Yeb. Tak hanya itu, Coach Yeb juga ditemani asisten pelatih serta analis seperti Adi serta Mars.

Selain tiga pelatih inti, ONIC juga mempunyai coach olahraga dan coach mental.

Mengingat ONIC "Too Strong di MPL Season 11", semoga saja Landak Kuning bisa meraih hasil maksimal di MSC mendatang.

BACA SELANJUTNYA

Sukses di Kendari, POCO Extreme League Season 2 Lanjut ke Tegal