Selasa, 07 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin : Rabu, 21 Maret 2018 | 18:15 WIB

Hitekno.com - Perusahaan jejaring sosial Facebook kini tengah diterpa isu tidak sedap usai lebih dari 50 juta data penggunanya dicuri.

Data tersebut dicuri untuk kampanye pemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016.

Dampak dari penyebaran isu ini setelah diketahui oleh publik AS ialah munculnya berbagai seruan untuk menghapus akun Facebook.

Ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat.

Perihal kasus tersebut mendapatkan reaksi dari Brian Acton, mantan pemilik WhatsApp sebelum dibeli Facebook.

Acton mengaku kecewa terhadap Facebook, meski telah membuat dirinya bermandi pundi-pundi uang.

Pada 21 Maret 2018 pukul 06.00 pagi waktu setempat, lewat akun Twitter miliknya Acton mengajak pengikutnya untuk menghapus Facebook.

“Ini Waktunya,” tulis Acton disertai tagar #deletefacebook dalam kicauannya.

Kicauan tersebut pun sudah dibagikan lebih dari 4000 kali dan mendapatkan 600 lebih balasan.

Dilansir dari Cnet, Rabu (21 Maret 2018), Brian Acton tidak menjelaskan secara rinci alasannya menuliskan tagar tersebut.

Ya, Jan Koum dan Brian Acton kini menikmati pundi-pundi setelah Facebook membeli WhatsApp pada 2014 seharga USD16 miliar atau sekitar Rp220 triliun.

Mereka kini menjadi orang yang sangat kaya.

Jan Koum yang hingga kini masih melanjutkan perusahaan terpaksa harus ditinggalkan oleh Brian Acton yang memilih keluar untuk membangun perusahaan baru.

Hitekno.com/Amelia Prisilia

BACA SELANJUTNYA

Instagram Kini Perkenankan Penggunanya untuk Unduh Video Reels