Hitekno.com - Facebook sebagai jaringan media sosial terbesar menyita perhatian dunia ini terjadi setelah isu pencurian lebih dari 50 juta data penggunanya.
Betapa tidak, konsultan politik di London, Cambridge Analytica dilaporkan mengakses puluhan juta data itu untuk kampanye pemenangan Donald Trump di Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat tahun 2016.
Pada Rabu 21 Maret 2018, Mark Zuckerberg selaku pendiri dan CEO Facebook akhirnya buka suara.
Dalam wawancaranya dengan CNN, Zuckerberg menyampaikan permintaan maaf terkait penyalahgunaan data Facebook tersebut.
âIni adalah pelanggaran kepercayaan yang besar dan saya benar-benar menyesal ini terjadi.â Ujar Zuckerberg.
Kedepannya ia berjanji hal seperti ini tidak akan terjadi lagi.
Zuckerberg juga menyampaikan rencananya untuk melakukan penyelidikan terhadap ribuan aplikasi pihak ketiga yang menggunakan platform Facebook dan akan membatasi akses pengembang tersebut ke data pengguna Facebook.
Ia juga berencana untuk membuat alat yang memungkinkan pengguna untuk dapat menonaktifkan akses ke data Facebook pribadi mereka dengan lebih mudah.
Dia menambahkan bahwa ia terbuka untuk peraturan pemerintah dan akan dengan senang hati untuk bersaksi di hadapan Kongres AS jika dibutuhkan.
âKami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa maka kami tidak pantas untuk melayani Anda,â tulis Zuckerberg di laman Facebook pribadi miliknya.
Skandal Cambridge Analytica yang berimbas pada Facebook ini terkuak setelah mantan karyawan Cambridge Analytica, Christopher Wylie mengaku pada saluran televisi Kanada, CBS, bahwa perusahaan tersebut menggunakan data-data pribadi yang didapatkan tanpa persetujuan, salah satunya data pengguna Facebook.
Hitekno.com/Amelia Prisilia
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Instagram Menambahkan Fitur Baru, Interaksi di Kolom Komentar Makin Berwarna
-
Proyek Metaverse Telan Banyak Biaya, Induk Facebook Kehilangan Puluhan Triliun Rupiah
-
Facebook Bubuhkan Fitur Baru, Player Kini Bisa Bermain Game Sambil Video Call di Messenger
-
Jumlah Pengguna Aktif Harian Capai 2 Miliar, Facebook Terus Kembangkan AI
-
Meta Serius Mengembangkan Teknologi AI, Metaverse Tak Dilupakan
-
Dituduh Memata-matai Pengguna di AS, CEO TikTok Sindir Facebook
-
Susul Twitter, Facebook dan Instagram Hadirkan Layanan Berlangganan yang Lebih Mahal
-
Meta Siapkan Pesaing Twitter, Perang Medsos Makin Ramai
-
Belum Berakhir, Meta Kembali Pangkas Karyawan
-
Tak Lagi Pisah Ranjang, Aplikasi Messenger akan Gabung Lagi dengan Facebook