Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah Bitcoin yang sekarang ini sedang ramai menjadi perbincangan.
Bitcoin adalah mata uang digital yang dapat kamu gunakan sebagai bentuk investasi masa depan.
Mata uang digital ini pada dasarnya menggunakan teknologi Blockchain.
Setelah tujuh tahun sejak pertama kali diluncurkan, Bitcoin memang semakin populer dan mulai banyak digunakan dengan berbagai alasan.
Sayangnya, otoritas moneter di Indonesia telah mengeluarkan aturan yang melarang penggunaan Bitcoin atau mata uang virtual lainnya sebagai alat pembayaran.
Selain itu, menurut Bank Indonesia (BI) pengguna Bitcoin di Indonesia sudah menurun dari satu juta orang menjadi 300 ribu.
Berbicara mengenai Bitcoin, tim HiTekno akan mengajak kamu menelusuri sedikit mengenai sejarah dan perkembangan Bitcoin ini, yuk simak.
Sejarah dan Perjalanan Bitcoin
Bitcoin pertama kali diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009.
Namun setahun kemudian, Nakamoto meninggalkan hasil karyanya ini tanpa mengungkap siapa dirinya.
Sumber foto: Daily Mirror
Sampai pada bulan Mei 2016, seorang pengusaha teknologi asal Australia, Craig Wright mengaku bahwa dia adalah pencipta Bitcoin.
Memang masih belum jelas siapa pencipta Bitcoin ini, apakah Nakamoto atau Craig Wright, mengingat Nakamoto tidak pernah menunjukan sosoknya ke publik.
Mengenai perkembangan Bitcoin, sejak dimulai pada 2009, nilai tukar Bitcoin terus meningkat secara drastis.
Untuk faktor penentu naik atau turunnya harga dan nilai tukar Bitcoin, juga masih belum jelas.
Ketika Cina mengumumkan tidak sahnya Bitcoin pada September 2017, harga tukarnya langsung menurun drastis, dari US$ 4.600 menjadi US$ 3.200.
Sama seperti Indonesia, alasan pelarangannya di Cina ialah resiko investasi pada mata uang virtual ini.
Pemerintah Cina menganggap uang virtual ini bisa digunakan untuk pendanaan illegal dan pencucian uang.
Selain Cina, beberapa negara antara lain, Singapura, Hongkong dan Kanada juga memberikan peringatan yang sama untuk warganya yang menggunakan Bitcoin.
Dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Amerika dan Jepang menjadi dua negara yang paling aktif menggunakan Bitcoin.
Bagaimana Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin bekerja dengan menggunakan jaringan peer-to-peer yang tidak membutuhkan tempat penyimpanan pusat, sehingga kamu dapat melakukan proses transfer ke manapun selama tersedia jaringan internet.
Uang yang akan kamu punya akan tersimpan pada aplikasi bernama Bitcoin Wallet.
Kamu nantinya tidak akan menerima uang dalam wujud fisik apapun.
Aplikasi ini harus terpasang di semua perangkat yang kamu punya, dari komputer, tablet, hingga smartphone.
Selanjutnya, kamu akan mendapatkan Bitcoin Address yang fungsinya sama seperti alamat email.
Menurut pihak Bitcoin, tidak akan terjadi kecurangan saat kamu menggunakan aplikasi ini, karena ada proses pengatur dan verifikasi data transaksi.
Kelebihan dan Kekurangan Bitcoin
Sama seperti uang konvensional lainnya, tentu ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
Beberapa kelebihan Bitcoin adalah kemampuan tanpa batasnya.
Kamu bisa mengirim ke seluruh belahan dunia kapanpun dan dimanapun.
Selain itu kamu tidak perlu khawatir dengan biaya transfer.
Biaya transfer Bitcoin cenderung kecil bahkan 0.
Bitcoin juga netral dan transparan.
Kamu bahkan bisa melihat dan memverifikasi secara real-time pasokan Bitcoin kamu, mengingat tidak ada Lembaga yang mengatur keuanganmu.
Berbicara mengenai kelebihan, tentu ada kekuranganya juga.
Kekurangan Bitcoin ialah tidak banyaknya perusahaan/organisasi yang menerima untuk penggunaan Bitcoin.
Dari segi aplikasi, Bitcoin ini ada dalam fase beta, sehingga banyak fitur yang masih dalam pengembangan dan belum bisa digunakan.
Bitcoin di Indonesia
Bitcoin memang sudah ada di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu.
Menurut CEO Bitcoin, Marcus Swanepoel, pertumbuhan adopsi dompet Bitcoin sangat bagus di Indonesia.
Pada awal peluncurannya, pengguna Bitcoin di Indonesia memang meningkat pesat.
Namun mengalami penurunan setelah keluarnya larangan dari pemerintah tersebut.
Setelah tau mengenai seluk beluk Bitcoin, apa kamu masih tertarik untuk beralih ke uang elektronik ini?
Hitekno.com/Amelia Prisilia
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Penggemar Peringati Hari Bitcoin Pizza, Terjadi Transaksi BTC Langka
-
Suami Sembunyikan BTC Senilai Rp 7,4 Miliar dari Istri, Malah Terjerat Kripto Hunter
-
Bermanuver, Para Whale Beli BTC Senilai Puluhan Triliun Rupiah
-
Asia Tenggara Lebih Ramah Terhadap Adopsi Kripto, Ini Penyebabnya
-
Rusia Berpeluang Kuasai Pangsa Bitcoin Hashrate Global, Ini Penyebabnya
-
Gunakan Skema Ponzi Bitcoin, Perusahaan Trading Ini Kena Denda Rp 49,7 T
-
Curi 713 Bitcoin Senilai Ratusan Miliar dari Saudaranya, Pria Ini Dipenjara 4 Tahun
-
Lewat Update Anyar, Whitepaper Bitcoin Akhirnya Dihilangkan dari Apple
-
Sempat Naik pada Q1 2023, Begini Potensi Pergerakan BTC Menurut Analis
-
Reli Bitcoin Masih Akan Berlanjut? Begini Prediksi Analis