Hitekno.com - Terorisme adalah musuh bagi siapa saja.
Beberapa kejadian memilukan baru saja menimpa Indonesia. Dari tragedi Mako Brimob hingga bom bunuh diri pada tiga gereja di Surabaya, tak hanya menebar rasa takut tetapi juga meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan.
Di sosial media, berbagai tagar mengenai kejadian ini juga bermunculan.
Tiga diantaranya adalah #KamiTidakTakut, #TumpasTerusTerorisme, dan #BersatuLawanTerorisme.
Tujuan utama dari aksi teroris adalah untuk membuat takut para korbannya, dan menggunakan rasa takut tersebut sebagai senjata.
Perang melawan terorisme memang tidak semudah bertemu musuh di medan perang dan melawannya.
Saat ini untuk melawan teroris, organisasi militer dan intelijen mulai menerapkan penggunaan teknologi inovatif yang mampu mendeteksi teroris dan mempertahankan diri dari serangan teroris.
Tim HiTekno sudah merangkum 3 inovasi teknologi yang memiliki peran penting untuk melawan aksi para teroris.
1. Biometrik
Sumber foto: Flightzona
Biometrik adalah teknologi yang digunakan untuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia dalam autentifikasi.
Teknologi yang satu ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui kebenaran informasi yang disampaikan dan data yang terdaftar.
Ada 5 tipe identifikasi biometrik, antara lain, teknologi pengenalan iris pada pupil mata,
Selanjutnya ada geometri tangan yang bergantung pada ukuran lebar, tinggi, dan panjang jari-jari, jarak antar sendir, dan bentuk jari.
Yang ketiga adalah teknologi pengenalan sidik jari yang menjadi salah satu teknologi biometrik paling banyak digunakan. Pengenalan sidik jari bergantung pada bentuk sidik jari masing-masing orang.
Sedangkan pengenalan wajah dan suara bergantung pada bentuk wajah dan suara orang yang diidentifikasi.
Jika pemindaian wajah 2D pada zaman dulu mengharuskan orang untuk melihat langsung ke kamera, pemindaian 3D sekarang ini mampu menggunakan bentuk lekukan pada bagian wajah untuk mengidentifikasi seseorang.
Teknologi biometrik akan sering kamu temui di bandara-bandara sekarang ini.
2. Menghentikan Paham Radikal
Sumber foto: Fortune
Google baru-baru ini menemukan cara yang diklaim mampu melawan terorisme secara online.
Google percaya bahwa paham radikal yang menyebar biasanya datang dari Youtube, untuk itu empat cara dari Google ini diharapkan mampu membendung paham radikal yang ada di Youtube.
Langkah pertama ialah menciptakan teknologi otomatis yang mampu mengidentifikasi video yang tidak layak, bersifat propaganda, atau menggembar-gemborkan kehebatan terorisme.
Langkah kedua, Google akan meningkatkan jumlah flagger terpercaya di Youtube sebanyak dua kali lipat. Flagger ini adalah orang-orang kepercayaan Google yang bisa menemukan konten terlarang dan melaporkannya ke Google dalam bentuk Flagging (menekan ikon bendera).
Langkah ketiga ialah membasmi konten yang sudah dilarang namun masih saja tayang. Video-video ini akan dikosongkan kolom komentarnya, dan tidak diperkenankan masuk sebagai rekomendasi atau monetisasi dan akan mendapatkan peringatan khusus.
Langkah keempat adalah melakukan tindakan proaktif dalam kontra-radikalisasi dengan metode pengalihan. Metode ini akan mengalihkan iklan-iklan ISI dari video teroris ke video anti-teroris.
Sepertinya sangat penting untuk semua pihak berkolaborasi melakukan upaya-upaya penanganan teroris.
3. Penggunaan Teknologi Artificial Intelligence
Sumber foto: Telegraph
Kemajuan teknologi sekarang ini berhasil menghadirkan teknologi Artificial Intelligence, si kecerdasan buatan yang sedang marak digunakan.
Media sosial, Facebook, juga memanfaatkan teknologi ini untuk membantu karyawan yang bertugas untuk meninjau konten yang diduga menyebarkan terorisme.
Tujuannya adalah agar Facebook bisa mendeteksi konten-konten itu dan dengan segera menghapusnya.
Metode yang digunakan adalah pencocokan gambar dan pemahaman bahasa.
Deretan teknologi di atas hanyalah sebagian dari banyaknya usaha pemerintah untuk melawan terorisme.
Walaupun belum bisa melawan langsung para teroris, usaha untuk menghilangkan paham-paham radikal kelompok ini, merupakan satu langkah awal yang patut kita jalankan.
Hitekno.com/Amelia Prisilia
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Daftar YouTuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi 2023
-
Siapa YouTuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi 2023, Bukan Raffi Ahmad
-
Daftar Youtuber Indonesia dengan Subscriber Terbanyak, Nomor 1 Bukan Deddy Corbuzier
-
Siapa Frost Diamond? Youtuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi
-
7 Youtuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi, Nomor 1 Bukan Deddy Corbuzier maupun Raffi Ahmad
-
Ramai Luhut vs Haris Azhar, Ternyata Ini Makna Kata Lord yang Viral
-
CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Eksekusi Ferdy Sambo Dilakukan dan Jenazah Dimakamkan Secara Terhormat, Benarkah?
-
Profil Putri Ariani, Penyanyi Indonesia Bersuara Emas yang Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent