Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Facebook telah mengumumkan akan segera menutup fitur Trending Topics.
Seperti dilansir Suara.com, Alex Hardiman, Head of News Product Facebook, menjelaskan kalau fitur ini tidak diperlukan oleh pengguna.
Berdasarkan hasil riset Facebook, fitur Trending Topics kini menjadi kurang berguna.
Melalui blog resmi Facebook dijelaskan jika fitur ini hanya menyumbang 1,5 persen klik ke sumber berita.
Baca Juga
Fitur yang mulai di perkenalkan sejak 2014 ini, dapat menunjukkan topik yang saat ini sedang populer di Facebook.
Sebenarnya, fitur Trending Topics ini sempat menuai kontroversi pada 2016 yang lalu.
Saat itu bertepatan dengan momen pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Dan kala itu fitur ini, dianggap secara sengaja menghilangkan topik-topik konservatif.
Dalam menyelesaikan masalah ini, Mark Zuckerberg, CEO Facebook harus menemui para pemimpin konservatif.
Mark Zuckerberg
Selain itu, Facebook membuat Trending Topics tanpa campur tangan pihaknya dan menyerahkan sepenuhnya pada algoritma.
Setelah fitu ini nantinya dihilangkan, Facebook sedang menyiapkan beberapa fitur lainnya.
"Kami sedang menjajaki beberapa cara baru untuk membuat pengguna senantiasa mendapatkan informasi yang diinginkan," tutup Alex.
Seperti dilansir CNet, Facebook mulai uji coba fitur baru pengganti Trending Topics ini.
Disebutkan kalau Facebook menggunakan label "breaking news" dan menyiapkan tempat khusus untuk berita lokal yang dinamakan Today In.
Sumber Foto: adweek.com
Saat ini Facebook sedang menguji "breaking news" bersama 80 publisher pada pengguna di 33 kota di AS.
Hasilnya, cara ini meningkatkan orang membuka link hingga 4 persen dan 11 persen membagikan ulang.
Selain itu, cara ini juga meningkatkan hingga 8 persen traffic dari facebook ke publiser.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Proyek Metaverse Telan Banyak Biaya, Induk Facebook Kehilangan Puluhan Triliun Rupiah
-
Facebook Bubuhkan Fitur Baru, Player Kini Bisa Bermain Game Sambil Video Call di Messenger
-
Jumlah Pengguna Aktif Harian Capai 2 Miliar, Facebook Terus Kembangkan AI
-
Meta Serius Mengembangkan Teknologi AI, Metaverse Tak Dilupakan
-
Dituduh Memata-matai Pengguna di AS, CEO TikTok Sindir Facebook
-
Susul Twitter, Facebook dan Instagram Hadirkan Layanan Berlangganan yang Lebih Mahal
-
Meta Siapkan Pesaing Twitter, Perang Medsos Makin Ramai
-
Tak Lagi Pisah Ranjang, Aplikasi Messenger akan Gabung Lagi dengan Facebook
-
Pengguna YouTube dan Facebook Wajib Waspada Serangan Malware Ini
-
Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Apa Itu Social Media Strategist