Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Huawei dan ZTE beberapa waktu lalu terkena tuduhan bahwa mereka telah menjadi mata-mata untuk pemerintah Cina. Setelah dugaan dan kecaman dari pihak Amerika, kini Huawei dan ZTE juga dilarang untuk menyediakan jaringan 5G di Australia.
Kabar tersebut beredar setelah Huawei memberikan konfirmasi resmi bahwa mereka dilarang menyediakan teknologi 5G untuk jaringan wireless di negara Australia.
Kabar ini juga semakin memukul pangsa pasar milik kedua perusahaan telekomunikasi asal Cina tersebut. Bagaimana tidak, beberapa waktu lalu Presiden Donald Trump juga telah menyuruh pemerintah AS untuk tidak menggunakan perangkat dari Huawei dan ZTE.
Pemerintah AS khawatir bahwa perangkat mereka menyediakan celah untuk memberikan informasi ke pemerintah Cina.
Baca Juga
Tak tinggal diam, pemerintah Cina membantah tudingan tersebut dan mengatakan itu adalah cara yang ''tidak sehat'' dalam memenangkan bisnis.
Dilansir dari Ubergizmo, pemerintah Cina juga dikabarkan memberikan pernyataan resmi melalui kementrian luar negeri mereka.
Juru bicara kementrian luar negeri Cina yang bernama Lu Kang mengatakan, ''Kami mendesak pemerintah Australia untuk meninggalkan prasangka ideologis dan menyediakan lingkungan persaingan yang adil bagi perusahaan Cina di Australia.''
Huawei diketahui merupakan produsen smartphone dan juga provider jaringan telekomunikasi terbesar di dunia. Bahkan beberapa waktu lalu, Huawei berhasil menempati peringkat kedua di belakang Samsung dalam merebut pangsa pasar smartphone global.
Isu miring mengenai perangkat Huawei dan ZTE timbul karena tahun lalu, pemerintah Cina mengeluarkan sebuah undang-undang baru. Peraturan dalam undang-undang itu menyebutkan bahwa perusahaan di Cina harus membantu dan bekerja sama dengan intelijen.
Huawei menyangkal dan mengatakan bahwa peraturan tersebut hanya berlaku di Cina saja dan mereka melakukan pembelaan di akun resmi milik mereka.
''Huawei adalah pemimpin dunia dalam teknologi 5G,'' kata perusahaan dalam pernyataan resminya.
Mereka juga menambahkan bahwa perangkatnya sudah secara aman menyediakan teknologi nirkabel di Australia selama hampir 15 tahun.
Tampaknya Hauwei dan ZTE harus bekerja lebih keras lagi, pasalnya sentimen teknologi 5G ini juga telah menyebar di Inggris.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Huawei MateBook D 14, Laptop Premium Bobot Ringan dan Performa Kencang
-
Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
-
Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
-
Resmi Rilis ke Indonesia, Cek Apa yang Ditawarkan Huawei FreeBuds Pro 3
-
Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan
-
Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?
-
Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition, Hadir dengan Layar Bertekstur Serasa Kertas
-
Huawei Watch GT 4 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Cek Berapa Harga Smartwatch Ini
-
Huawei Watch GT 4 Rilis di Indonesia, Smartwatch Berdesain Elegan
-
Huawei MatePad 11.5 Resmi Rilis di Indonesia, Tablet Rasa Laptop