Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - CEO Epic Games, Tim Sweeney tiba-tiba marah besar kepada Google. Penggarap Game Fortnite ini marah lantaran celah keamanan di gamenya dibeberkan Google.
CEO Epic Games ini meluapkan kemarahannya melalui Twitternya. Ia mengatakan seharusnya Google tidak mengumbar celah keamanan tersebut ke publik.
''Android adalah sistem operasi terbuka. Kami merilis software ini. Ketika Google mengungkap adanya celah ini, kamu sedang bekerja memperbaiki dan merilis update'' Tulis Tim Sweeney.
''Satu hal yang paling tidak bertanggungjawab pada kasus ini adalah detail teknis yang dirilis Google kepada publik dengan cepat'' lanjutnya.
Baca Juga
Seperti yang dilansir dari TheRegister.co.uk, seorang insinyur Google membocorkan terbukanya celah keamanan Fortnite yang mudah untuk dimanfaatkan.
Celah keamanan ini diumbar oleh insinyur Google tersebut pada 15 Agustus 2018 yang lalu.
Disebutkan kalau celah ini muncul karena pemain Fortnite harus mengunduh APK di luar Google Play Store. Lalu menginstalnya secara manual.
Hal ini memungkinkan adanya APK palsu yang telah dimodifikasi. Bisa saja berisikan software berbahaya yang di tanamkan di dalamnya.
Apalagi ketika menginstal, pengguna harus memberikan izin APK untuk mengakses storage mereka. Maupun memberi izin aplikasi di luar Google Play Store untuk terinstal.
Apa yang diungkapkan CEO Epic Games ini juga berujung pada perdebatan dengan pengguna Twitter lain. Yaitu @manfightdragon yang mendukung langkah Google untuk mengungkap potensi berbahya.
Namun Tim Sweeney juga punya alasan yang tepat untuk meminta Google langsung memberitahu mereka. Bukan mengumbarnya ke publik.
Untungnya perdebatan ini jadi dialog yang positif, bukan berujung twitwar dan debat kusir.
Pembocoran celah keamanan ini diduga bebau balas dendam Google kepada Epic Games. Seperti diketahui, Fortnite versi Android tidak didistribusikan melalui Google Play Store.
Fortnite didistribusikan sendiri oleh Epic Games melalui situs mereka karena alasan mahalnya tarif Google Play Store.
Nah seperti apa nantinya kemelut CEO Epic Games dengan Insinyur Google? Kita tunggu saja perkembangannya.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
Payday 2 Jadi Game Gratis di Epic Games Store, Langsung Klaim Sekarang
-
Android 14 Beta 3 Akhirnya Meluncur, Bawa Perubahan Apa Saja?