Hitekno.com - Mantan bos Google, Eric Schmidt mengungkapkan ramalannya mengenai internet ke depan. Eric Schmidt memprediksi internet akan terbelah dua, salah satunya akan dipimpin Cina.
Ramalan itu disampaikan Eric Schmidt saat menjawab pertanyaan tentang apakah ada peluang internet akan terpecah-pecah menjadi fragmen-fragmen sub-internet yang memiliki regulasi berbeda di masa depan.
''Menurup saya skenario yang paling mungkin bukan perpecahan, tetapi terbelah menjadi dua cabang yang salah satu cabangnya dipimpin oleh Cina dan satunya lagi oleh Amerika,'' kata Eric Schmidt seperti dilansir dari Suara.com.
''Jika Anda melihat Cina, dan saya baru saja pulang dari sana, akan terlihat bahwa perusahaan, layanan, dan kemakmuran yang sedang dibangun benar-benar berskala besar. Internet Cina menyumbang sangat besar terhadap GDP negara dan nilainya lebih besar ketimbang di AS,'' lanjut mantan bos Google ini.
''Menurut saya, kita akan melihat kepemimpinan luar biasa dari Cina dalam soal produk dan layanan. Meski demikian ada bahaya di sana, karena bersama produk dan layanan itu akan datang rezim pemerintahan yang berbeda, akan ada sensor, kontrol, dll,'' beber Eric Schmidt.
Eric Schmidt tampaknya memang mengagumi kemajuan teknologi Cina. Pada November tahun lalu itu memperingatkan pemerintah AS untuk lebih giat lagi mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) jika tak ingin tertinggal dari Cina.
Ia memprediksi Cina akan menjadi pemimpin dalam teknogi AI pada 2030.
Tulisan mengenai prediksi mantan bos google ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Eks Bos Google: Internet Akan Terbelah Dua, Satunya Dipimpin Cina.
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Picu Polemik, Publik Soroti Risiko Kebocoran Data Pribadi
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Dinilai Berisiko, Pakar Ingatkan Ancaman Privasi dan Penyalahgunaan Data
-
5 Fakta BONDS, Perangkat Pemanas Tembakau dengan Inovasi Teknologi Baru
-
Keamanan Registrasi SIM dengan Face Recognition Masih Dipertanyakan Jelang 2026
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Pakar Ingatkan Ancaman Kebocoran Data