Rabu, 01 Mei 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Senin, 24 September 2018 | 12:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah thread dari akun @naztaaa menjadi viral di Twitter. Pasalnya dalam thread tersebut, pemilik akun dengan nama pengguna Natanel Anastasye ini membagikan kisah seorang nelayan yang terapung selama berhari-hari di atas rumah rakit.

Natanel bercerita mengenai seorang nelayan bernama Aldi Novel Adilang yang masih berumur 19 tahun dan berasal dari Wori, Minahasa Utara.

Menurut Natanel, umumnya penduduk Minahasa Utara masih bekerja sebagai nelayan karena daerahnya yang didominasi oleh lautan.

Pada pertengahan Juli, Aldi melakukan perjalanan untuk menangkap ikan di Pulai Doi, Ternate dengan mengggunakan rumah rakit yang biasa menemaninya mencari ikan. Di dalam rumah rakit tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan generator, HT, beras, baju, dan kelengkapan dapur lainnya.

Rumah rakit ini menjadi tempat istirahat para nelayan setelah menangkap ikan. Selain sebagai nelayan, Aldi juga bertugas untuk menjadi penjaga lampu agar nelayan lainnya gampang menemukan patokan.

Pagi itu, angin kencang yang sedang terjadi membuat tali rakit Aldi lepas dan rakit terbawa arus. Aldi lalu mencoba menghubungi temannya dengan menggunakan HT. Beberapa kapal penangkap ikan langsung mencoba mencari keberadaan rakit Aldi, namun tidak ketemu.

Kapal penangkap ikan merasa kesusahan karena patokan yang tidak jelas dari Aldi. Menurut Natanel, Aldi yang tidak punya pengetahuan mengenai koordinat membuatnya sulit memberikan informasi keberadaannya.

Selama berhari-hari Aldi terapung dan hanyut bersama rumah rakitnya, dirinya berusaha untuk mencari pertolongan. Sayangnya, seluruh kapal yang melintas tidak menggubris keberadaannya.

Hari berganti minggu, Aldi mulai kehabisan persediaan makanan. Ia terpaksa harus bertahan hidup dengan memakan ikan mentah dan minum air laut. Tidak hanya itu, ia juga harus berjuang selamat dari kejaran ikan buas yang siap memangsanya.

Nelayan terapung hingga Perairan Guam. (twitter/wijayaryputu)

Pada minggu ketiga dirinya terapung di laut lepas, Aldi bertemu dengan seekor hiu yang mengitari rakitnya. Usai dimata-matai oleh hiu, Aldi lalu menemukan ikan raksasa yang muncul separuh badan yang diam-diam mengintainya.

''Aldi berusaha menenangkan diri. Banyak doa. Tapi nggak bisa dibawa tidur. Siapa juga bisa tidur di situasi cem begitu ya.'' tulis @naztaaa.

Tepat pada hari ke-46 setelah dirinya terapung tanpa kepastian, Aldi bertemu dengan sebuah kapal dengan bendera Panama. Setelah kapal melewati rakit sejauh 1 mil, melalui HT yang ia bawa, Aldi berusaha melakukan kontak dengan kapal tersebut.

Kapten kapal yang menerima sinyal tersebut merasa bingung dengan kemunculan sinyal kecil di laut. Kapten lalu kaget saat menemukan rakit kecil mengapung di tengah lautan. Langsung diselamatkan, Aldi lalu diberi makan, berganti baju, dan ditanyai banyak hal oleh kru kapal.

Nelayan terapung hingga Perairan Guam. (twitter/naztaaa)

Saat ditemukan, Aldi dan rumah rakitnya sudah berada di Perairan Guam. Sang kapten langsung menghubungi kedutaan Indonesia untuk melaporkan keberadaan Aldi di kapalnya. Setelah berkoordinasi, Aldi lalu mendapat izin untuk berlabuh di Jepang.

Setelah diselamatkan, Aldi lalu melakukan proses pemeriksaan di Jepang selama beberapa saat untuk kemudian diantar pulang kembali ke Indonesia.

Nelayan terapung hingga Perairan Guam. (twitter/naztaaa)

Pihak kedutaan langsung menjemput Aldi setelah mendapat izin kepulangan yang sudah ditangani oleh otoritas imigrasi di Jepang.

''Pemerintah Jepang sangat kooperatif dan bekerja cepat membantu proses kepulangan Aldi ke Indonesia. Bahkan dibantu cek kondisi kesehatan dulu sebelum balik.'' tulis @naztaaa.

Tepat pada tanggal 8 September 2018, KJRI Osaka mengantar Aldi kembali ke Manado melalui penerbangan dari Tokyo. Sesampainya di Indonesia, Aldi lalu dijemput oleh keluarganya di Wori.

Nelayan terapung hingga Perairan Guam. (twitter/naztaaa)

Banyak netizen yang menyampaikan komentarnya terkait kisah Aldi, nelayan Indonesia yang terapung di laut hingga ke Perairan Guam ini.

''DAN ITU CUMA PAKE RUMAH RAKIT astaga ya pantes hampir di mamam megalodon'' tulis @liuruna_.

''Rakitnya terbukti kuat dan tahan lama Made in Indonesia'' tulis @sastrodimeto.

''Orang kaya aldi ga mungkin dinyinyirin kurang piknik. PIKNIK APALAGI COBA YANG BSA NANDINGIN AMPE KE GUAM'' komentar @eka_sirait.

Nelayan terapung hingga Perairan Guam. (twitter/naztaaa)

Natanel lalu mencoba menghubungi Aldi setelah kejadian ini. Kaget, ternyata yang dilakukannya adalah melaut dan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 hari ke depan baru kembali.

Thread kisah nelayan asal Indonesia yang terapung di laut berhari-hari dengan menggunakan rumah rakit ini sudah berhasil mendapat 27.198 retweets dan 553 balasan dari sesama pengguna Twitter.

BACA SELANJUTNYA

Suka Ceplas-ceplos, Hotman Paris Akui Bahwa Aldi Taher Pintar