Selasa, 23 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 03 Oktober 2018 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pada 2005, Google mendirikan anak perusahaan bernama Google.org yang bertugas di bidang sosial dan aksi kemanusiaan. Salah satu aksi kemanusiaannya adalah rencana bantu korban gempa Palu.

Google.org ditugaskan untuk memberikan santunan, antara lain dalam bentuk donasi finansial ke daerah-daerah bencana seluruh dunia.

Selain dalam bentuk pendanaan itu, Google juga memberikan bantuan dari sisi teknis. Yaitu berupa pengaktifan SOS Alerts Sebuah fitur yang akan aktif secara otomatis bagi para pengguna Google di daerah terdampak bencana, sehingga bisa mendapatkan notifikasi penting berkait kondisi setempat.

Proses Evakuasi Korban di Hotel Roa Roa, Jalan Pattimura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). (Suara.com/Muhammad Yasir).

Kejadian alam berupa pergeseran lempeng bumi di patahan Palu Koro yang mengakibatkan gempa Palu serta disusul tsunami pada pekan lalu (28/9/2018) telah menggerakkan Google.

Sundar Pichai, CEO Google melalui akun Twitter menyatakan bahwa Google.org dan Googlers atau sebutan bagi para pegawai Google, akan memberikan donasi sebesar 1 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 15 miliar kepada para korban gempa Palu.

Donasi Google.org dan Googlers. (Twitter/@sundarpichai).

''Kami sangat berduka dengan gempa bumi dan tsunami di Indonesia,'' demikian ia menyampaikan lewat cuitan.

Selain itu, ia juga menambahkan, ''Kami telah mengaktifkan SOS Alert untuk memberikan info darurat kepada mereka yang terkena dampak.''

Dengan fitur ini, para pengguna Google di Palu dan Donggala bisa mendapatkan notifikasi berupa nomor telepon penting, situs lembaga pertolongan, sampai update terkini soal bencana.

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Google.org Berikan Santunan Bagi Korban Gempa Palu.

BACA SELANJUTNYA

Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis