Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 02 November 2018 | 20:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Hacker tampaknya masih mempunyai celah dalam memanfaatkan kelengahan pengguna Facebook. Berdasarkan laporan yang ada, jutaan akun Facebook diretas dan pelaku siap mempublikasikan 81 ribu pesan pribadi pengguna Facebook.

Pelaku mengklaim bahwa mereka memiliki rincian dari sekitar 120 juta akun Facebook. Meskipun banyak pengamat skeptis mengenai kebocoran data ini, namun pelaku siap membuktikan dengan menjual pesan pribadi.

Facebook mengatakan bahwa keamanan mereka tidak akan mengkompromikan hal-hal seperti itu terjadi.

Mereka juga menjelaskan bahwa data itu mungkin diperoleh melalui ekstensi browser yang berbahaya.

Pelaku mengklaim dan mengatakan kepada BBC Russian Service bahwa kelompoknya telah memiliki jutaan akun Facebook yang telah dibobol.

Hacker menawarkan untuk menjual akses seharga 10 sen per akun.

Ilustrasi Facebook diretas. (IT Solution)

Perusahaan keamanan cyber, Digital Shadows, memeriksa klaim tersebut dan mengonfirmasi bahwa 81 ribu akun tersebut benar-benar berisi data pribadi.

Data dari 176 ribu akun tambahan kabarnya juga tersedia namun tidak selengkap data dari 81 ribu akun sebelumnya.

Data yang bocor diketahui berbasis di Ukraina dan Rusia. Namun ada juga dari Inggris, AS, Brazil, dan negara lainnya.

Kebocoran data kemungkinan datang dari aplikasi asisten belanja pribadi, aplikasi bookmark, dan bahkan game mini-puzzle.

Ilustrasi hacker. (Bleeping Computer)

Aplikasi tersebut datang dari berbagai browser seperti Chrome, Opera, dan Firefox sebagai ekstensi pihak ketiga.

Ikon kecil di samping alamat URL akan dengan sabar menunggu pengguna mengkliknya.

Dikutip dari BBC, Facebook menjelaskan bahwa itu merupakan cara ekstensi dalam memantau data pribadi secara diam-diam.

Raksasa media sosial belum menyebutkan ekstensi apa yang terlibat dan mengatakan bahwa kebocoran itu bukan salah mereka.

Jika ''ekstensi nakal'' itu memang penyebabnya, pengembang browser mungkin menjadi ikut bertanggung jawab karena mereka gagal dalam memeriksa program.

Itu diasumsikan karena ekstensi tersebut didistribusikan melalui pasar mereka.

Laporan mengenai jutaan akun Facebook diretas membuat raksasa media sosial harus bertindak cepat karena ini menyangkut privasi banyak pengguna.

BACA SELANJUTNYA

Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet