Senin, 29 April 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 03 November 2018 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Menurut Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, Indonesia masih kekurangan banyak bakat di bidang digital. Presiden Jokowi juga mengungkapkan kini pemerintah tengah berusaha mendorong lahirnya perusahaan startup.

Berbicara dalam acara peresmian kawasan The Telkom Hub di Jakarta, Kamis malam (1/11/2018), Jokowi menekankan bahwa populasi anak muda di Indonesia yang besar dan pengguna internet hingga 13 juta orang menjadikan Indonesia pasar yang menarik untuk bisnis digital.

''Ketersediaan talent digital kita masih terbatas. Kebanyakan dari kita masih sebatas konsumsi teknologi digital, belum produksi,'' kata Jokowi.

Presiden juga menegaskan bahwa pemerintahannya terus berupaya mendorong tumbuh lahirnya startup yang berhasil bahkan bisa menjelma menjadi unicorn seperti Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Hingga September 2018, klaim Jokowi, Indonesia baru memiliki 2.739 startup.

''Contoh nyatanya adalah bahwa kita sudah punya road map e-Commerce Indonesia yang semuanya sudah dimulai untuk dijalankan,'' kata Presiden.

Menurut data Startup Rangking, sebuah situs yang memantau perkembangan perusahaan rintisan di seluruh dunia, Indonesia berada di urutan kelima negara dengan startup terbanyak di dunia.

Meski demikian data Startup Rangking sedikit berbeda dari milik Jokowi. Indonesia disebut baru memiliki 1.930 perusahaan rintisan dan hanya kalah dari Amerika Serikat (45.829), India (5.752), Inggris (4.821), Kanada (4.207), dan Jerman (1.945).

Tulisan ini sudah di muat di Suara.com dengan judul Presiden Jokowi: Indonesia Masih Kekurangan Bakat-bakat Digital.

BACA SELANJUTNYA

Mimpi SBY Tuai Kehebohan di Media Sosial, Begini Tanggapan Jokowi