Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Soetrisno Bachir Ketua KEIN, mengungkapkan era industri 4.0 menuntut pelaku UMKM harus memahami dan menguasai digitaliasi di berbagai sektor industri. Penguasaan ini menjadi penting agar usahanya bisa semakin berkembang maju.
Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peluang besar memasuki era industri 4.0. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengharapkan para pelaku UMKM mampu menerapkan digitaliasi untuk mampu berkompetisi secara efisien dan efektif.
"Dengan digitaliasi para pelaku UMKM bisa beroperasi secara efektif dan efisien, serta produknya berkualitas baik dan bernilai harga bersaing,"
"Dengan mengetahui masing-masing tahapan akan menjadi tahu apa yang boleh dan tidak dikerjakan sehingga produksi makin efisien dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas," jelasnya.
Digitaliasasi itu tidak hanya di sektor pertanian, namun juga seluruh sektor usaha lainnya diharapkan sudah terdigitalisasi. Hanya saja, ia mengingatkan kepada pelaku usaha yang berbasis industri agar jangan sampai beralih menjadi pedagang.
"Memang digitaliasasi itu mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi pedagang, tapi jangan lah beralih dari industri menjadi pedagang, digitalisasi seharusnya makin memperkokoh sektor industrinya. Indonesia membutuhkan banyak UMKM yang menekuni berbagai macam industri. Hanya saja pada umumnya, UMKM masih banyak yang bergelut di sektor industri makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan, otomotif, elektronik dan sebagainya.â
"Pemerintahan Presiden Jokowi sudah berupaya membangun sinergi antara infrastruktur digital dengan industi kecil melalui perdagangan daring. Sinergi ini makin membuka kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperluas usahanya," ungkap Soetrisno.
Apabila Jokowi terpilih lagi menjadi presiden. Dipastikan akan makin banyak UMKM yang mampu beradaptasi pada era industri 4.0. Hal ini akan mampu memperkuat industri nasional yang mengoptimalkan bahan baku lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain digitalisasi, menurut Soetrisno yang dibutuhkan UMKM itu kredit dengan suku bunga murah. Lantas, ia mencontohkan di Thailand tingkat bunga pinjaman untuk UMKM dipatok sekitar 3 persen. Sementara itu di Indonesia, Presiden Jokowi sudah menurunkan bunga pinjaman dari 18 persen hingga di bawah 10 persen.
"Nantinya oleh Pak Jokowi akan diturunkan lagi bunganya menjadi 5 persen," harapnya.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Sinergi Exabytes Indonesia dan EasyStore Targetkan 5.000 UMKM
-
Biasa Pakai Tas LV Rp 132 Juta, Ini Reaksi Jennifer Dunn saat Ditawari Produk UMKM
-
Niagahoster: UMKM Harus Mengasah Kemampuan Digital Marketing
-
Apa Keuntungan Bisnis Online di Bulan Ramadhan?
-
Pemudah Modal UMKM, Identitas Digital VIDA Dukung Digitalisasi BPR
-
Ruang Belajar GoSend Resmi Diluncurkan, Pelatihan Pelaku UMKM Online
-
Kolaborasi Lazada dan Kemenkop UKM dalam Mendorong Transformasi Digital UMKM
-
Kolaborasi KoinWorks dan Wahyoo, Hadirkan PayLater untuk UMKM Kuliner
-
Mitme Resmi Rilis, Platform Publikasi UMKM dari Penakita
-
Youtap BOS Tawarkan Solusi All-in-One untuk Digitalisasi UMKM