Hitekno.com - Di tengah himpitan dari pemerintah Amerika Serikat (AS), Huawei malah dapat rezeki baru. Perusahaan asal China ini mendapatkan kontrak untuk membangung jaringan 5G di Rusia.
Kontrak jaringan 5G di Rusia ini didaptkan Huawei setelah pertemuan kedua belah pemimpin negara. Yaitu pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden China, Xi Jinping.
Dikutip dari GSM Arena, Presiden Rusia menjamu Presiden China dalam perayaan 70 tahun hubungan baik di antara kedua negara ini.
Bersamaan dengan perayaan ini pula, Huawei menandatangai kontrak kerja dengan provider seluler Rusia MTS. Huawei dipercaya untuk membangun jaringan 5G yang digunakan MTS.
Kontrak ini ditandatangani oleh Guo Ping, executive Huawei dengan Alexei Kornya, president dan CEO MTS di hadapan Vladimir Putin dan Xi Jinping.
Kontrak ini bukan sekadar kerja sama antara Rusia dan China, namun memiliki makna tersendiri. Yaitu, Huawei mendapatkan kepercayaan dari kompetitor pemerintah AS, tidak lain adalah Rusia.
Mengutip CNN, Rusia tidak memiliki kekhawatiran tentang keamanan dan ketergantungan pada suplay chain milik Huawei seperti yang ditakutkan AS.
"Fakta seremoni yang dihadiri kedua presiden membuktikan pentingnya kemitraan teknologi bagi Rusia dan China," kata Guo Ping seperti dimuat RIA Novosti.
"Percontohan jaringan 5G yang dikonfirmasi MTS dijawalkan akan dimulai thaun ini, dengan pengembangan lebih lanjut pada 2020," lanjutnya.
Kontrak jaringan 5G dari Rusia ini jelas menaikkan kepercayaan diri Huawei yang selama ini mendapatkan tekanan dari pemerintah AS.
Baca Juga:
Huawei Kenalkan ARK Compiler, Jadikan Aplikasi Android Semulus iOS
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Kolaborasi Manusia dan Mesin, Local Media Community Gelar Workshop Google AI
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Picu Polemik, Publik Soroti Risiko Kebocoran Data Pribadi
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Dinilai Berisiko, Pakar Ingatkan Ancaman Privasi dan Penyalahgunaan Data
-
5 Fakta BONDS, Perangkat Pemanas Tembakau dengan Inovasi Teknologi Baru
-
Keamanan Registrasi SIM dengan Face Recognition Masih Dipertanyakan Jelang 2026