Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Media Sosial Facebook sempat bikin gempar dengan menerjemahkan nama Presiden China, Xi Jinping menjadi Mr Shithole.
Diketahui kala itu Facebook salah menerjemahkan nama Presiden China dari bahasa Myanmar ke bahasa Inggris dari Xi Jinping menjadi Mr Shithole.
Jelas saja, Facebook langsung meminta maaf secara resmi kepada Pemerintah China pada akhir pekan kemarin.
Dalam pernyataan resminya Facebook mengaku kekeliruan itu terjadi akibat kesalahan teknis belaka dan bahwa masalah itu sudah diperbaiki.
Baca Juga
-
Konflik Laut Natuna, 5 Juta Paranormal Mengaku Siap Perang Lawan China
-
Apple akan Pakai Layar OLED Buatan China untuk iPhone Baru
-
Hampir Jadi, Matahari Made In China Diharapkan Beroperasi pada 2020
-
Chimera, Makhluk Campuran Babi dan Monyet Ciptaan Ilmuwan China
-
China Rilis Game Perangi Demonstran Hong Kong, Brutal Banget!
"Kami sudah memperbaiki kesalahan teknis yang menyebabkan terjemahan dari bahasan Myanmar ke Inggris di Facebook. Ini tak seharusnya terjadi dan kami sudah mengambil langkah agar kesalahan yang sama tak terulang lagi. Kami sunguh-sunguh minta maaf," tulis Facebook dalam pernyataan resminya.
Kesalahan terjemahan itu mencuat ketika Presiden China Xi Jinping sedang berada berkunjung ke Myanmar.
Di negara itu, dia dan penasehat negara Aung San Suu Kyi pekan lalu meneken sejumlah kesepakatan, termasuk dalam bidang infrastruktur.
Sialnya kekeliruan dalam penerjemahan itu terungkap dalam unggahan-unggahan di laman resmi Facebook Suu Kyi yang menceritakan tentang interaksi kedua pemimpin.
Tak hanya itu, judul berita di media online lokal, Irrawady, yang sejatinya berjudul "Makan Malam untuk Menghormati Presiden Xi" justru diterjemahkan menjadi "Makan Malam untuk Menghormati Presiden Shithole" oleh Facebook.
Tidak diketahui bagaimana kesalahan dalam sistem Facebook dalam insiden itu, tetapi masalah yang sama tidak ditemukan dalam layanan terjemahan Google Translate. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Sudah Tiba di Indonesia, Naomi Bakal Gabung RRQ?
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Hasil Indonesia vs Myanmar di SEA Games 2023 MLBB Men: Rapor Merah, Tim Tanah Air Tumbang
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China