Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Aleksei Burkov (29) akhirnya mengaku bersalah setelah dituduh menjalankan sebuah situs yang menjual kartu kredit curian. Burkov bukanlah hacker Rusia sembarangan karena dia dipercaya mempunyai koneksi kuat dengan pemerintah Rusia.
Oleh situs Krebs on Security, Burkov digambarkan sebagai "aset yang sangat penting" dan terkoneksi ke Moskow.
Tak hanya mengelola situs yang menjual kartu kredit curian, Burkov adalah orang yang mengelola sebuah forum yang sangat rahasia.
Forum tersebut diyakini mempunyai anggota para hacker Rusia paling elit.
Baca Juga
Pada pengadilan yang ada di Virginia, Amerika Serikat, Burkov mengaku bersalah karena menjalankan CardPlanet, sebuah situs yang menjual lebih dari 150 ribu kartu kredit curian.
Sebagian besar kartu kredit tersebut adalah milik warga Amerika Serikat.
Ia juga menjadi pendiri dan pengelola DirectConnection, komunitas bawah tanah yang dijaga ketat di mana anggotanya merupakan beberapa hacker Rusia yang paling dicari di dunia.
Jaksa penuntut dari Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Timur Virginia menyatakan bahwa situs CardPlanet menghasilkan kerugian luar biasa.
Dikutip dari NBC News, kartu kredit dan data curian yang ada pada CardPlanet menghasilkan penipuan pembelian lebih dari 20 juta dolar AS atau Rp 273 miliar.
Burkov ditangkap di Bandara Ben-Gurion Israel pada akhir 2015 dan membutuhkan perjuangan keras agar ia diekstradisi ke Amerika Serikat.
Mahkamah Agung Israel menyetujui ekstradisinya ke AS dan ia dikirim ke Amerika pada November 2019.
Kabarnya, pejabat Rusia sangat keberatan apabila Burkov diekstradisi ke AS sehingga sebelumnya mereka mencoba melobi secara agresif ke pemerintah Israel.
Pemerintah Rusia menekan Israel untuk menukar Burkov dengan Issachar, wanita muda Israel yang dipenjara 7,5 tahun karena tuduhan penyelundupan narkoba.
Analis di Krebs on Security menyebutkan bahwa pemerintah Rusia mungkin khawatir bahwa Burkov "tahu terlalu banyak" sehingga mereka meminta agar hacker Rusia itu diadili di negara asalnya.
Hacker Rusia ini telah divonis bersalah sehingga ia menghadapi tuntutan 15 tahun penjara di Amerika Serikat.
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Walau Dibenci Pemerintah AS, Warga Amerika Rupanya Banyak yang Pro TikTok
-
AS Disinyalir akan Musnahkan Fasilitas Produksi TSMC Jika China Injakkan Kaki di Taiwan
-
Sektor Manufaktur Chip China Digerogoti AS, Jepang dan Belanda Jadi Ujung Tombak Barat
-
Top 3 Brand Terbesar, Kenapa Xiaomi tidak Jualan HP di Amerika Serikat?
-
Hukuman Pelarangan Ekspor dari AS ke Huawei sedang Dikaji
-
Barat Tuduh China Curi Teknologi, Ini Sumber Perkaranya